BACK: Nice To Meet You

xwxswag2000
Chapter #2

Ketukan Hati Upik Abu II

Sentani, 24 Mei 2022 ....

Terik panas menyelimuti kerikil yang terseret langkah kaki. Gerobak dan kedai Lantas berjajar melayani pembeli. Ada yang berteriak histeris, menemukan hasil matematis, dan mengarang opini tak logis. Beberapa menyuguhkan musik indah nan kharismatik. Aliran hip-hopnya terdengar magis dengan ritme yang cepat tetapi tetap manis.

“Ini salah, aliran Yin dan Yang serasa ada yang kesumbat,” ujar Pepy berjalan gemulai di pinggiran trotoar pasar lama setelah dimiliki seikat sayur dan tentengan ubi jalar.

Kenapa ... kenapa harus seminggu? Bisa nggak ketemu sebelum kencan? Dahinya menyeruduk tiang mirip seperti banteng yang sedang menguji tanduk.

“Pepy, kan? Nggak nyeberang?”

“Nggak waras nih. Suaranya udah kayak panggilan Mikail.”

“Pepy?”

“Iya! Iya! Keep calm Hirda Ajeng Pepynan tetep ku ...,” sontaknya radius lima meter terpotong. “JUN!” Ditatap singkat pria itu lalu menoleh pada lampu lalu lintas yang masih berwarna merah. “Lampunya jalan,” jelas Pepy kaku sembari melangkahkan kakinya dengan gesit.

Seorang wanita menggerakkan jari telunjuk melingkar bebas di udara. "Ini ... yang namanya perseteruan dua insan dalam drama?"

Insan yang dimaksud tengah memfokuskan pandang pada Pepy di seberang jalan.

Pepy yang terengah-engah mulai menghentikan langkahnya dengan lirikan ke belakang. Napasnya mendecit seperti anak ayam ketika dibayangkan saudara daun kangkung yang tertinggal di zebra crossing adalah dirinya yang tergencet roda truk setelah lampu berkedip hijau.

Save,” keluh Pepy sempoyongan disertai gerah oleh keringat dingin. Tubuh besarnya terhuyung tertabrak angin sepoi-sepoi setelah tampak pria yang berusaha dihindarinya lenyap dari seberang. Tangannya mengacung ke depan. Acak mencegat kendaraan putih roda empat bertuliskan taxi berdiri tegak lurus pada atapnya.

Lantas dengan segala cara Pepy memutar otak untuk bisa menghindar tiap harinya sebab dunianya dalam seminggu itu sebatas peran Nobita yang kehilangan baling-baling bambu dan pintu kemana saja.

Ia persiapkan segalanya matang, mulai dari mengenakan jaket, penutup wajah dan topi hitam setiap keluar jauh dari rumah. Sesekali ia diduga sebagai ter*ris residivis ketika sedang berbelanja di sebuah swalayan ternama.

Sentani, 26 Mei 2022 ....

Lihat selengkapnya