BACK: Nice To Meet You

xwxswag2000
Chapter #9

Kisah Dapur

Sentani, 29 Mei 2022 ....

Lobby utama sesak penuh desak. Menambah resah dilihatnya berita bunuh diri menaikkan rating perusahaan. Belum kering tangan dan wajahnya, didengar kata hutan yang segar mendobrak buritan mengingat pertemuan terakhir dengan kakaknya. Tidak, itu tidak mungkin. Neo menggelengkan kepala.

"Tuan Muda, Pimpinan Direktur menunggu Anda di ruangan."

Dilangkahkan kakinya ragu-ragu. Apa lagi? Belum lewat satu jam sejak ia mengusirku. Tidak ada keinginan untuk berjalan namun tubuhnya melawan. Decitan pintu yang dibukanya mengundang sorot mata pancung. Ia merasa naif, hasrat mengatakan seseorang tengah berada dalam putusan pengadilan tanpa kasasi.

"Leona," ucap Rhyneo tanpa sadar.

"Oh, kau masih mengenali tunanganmu?"

"Aku tidak pernah setuju dalam putusan itu."

"Setuju atau tidak, apa aku peduli? Hyena cukup liar hingga terabaikan di hadapan singga." Dipamerkan klip bening dengan alroji di dalamnya.

"Di mana-"

"Kau tau benda ini? Ah! Benar. Apa ini punyamu? Bagaimana perasaanmu setelah menggigit?"

"Berikan padaku."

"Table D'hote. Pukul tujuh petang Grand Alison. Pastikan kau membawa kotak itu, no coment." Diela tangannya ke arah pintu, mengusir.

Rhyneo sangat paham apa arti menggigit. Apa itu bukit? Wajahnya menampakkan geram sepanjang jalan ke parkiran. Dikemudikan ugal tanpa peduli lampu sen dan spion. Dengan modal beruntung di jalan, ia tiba di depan sebuah bangunan tua. Pintunya dibiarkan tidak terkunci. Anak tangga menyambutnya dengan sosok wanita dalam bingkai besar.

Difokuskan visus setelah dilewati jalan menanjak. Lampunya menyala saat matahari dengan congkak menabur sinar di balik korden tebal. Seorang pria tampak sibuk membenahi white board usang miliknya.

"Kau tidak memegang janjimu."

"Aku tidak pernah berjanji apapun."

"Jun ...."

"Baiklah, aku yang melakukannya." Dikeluarkan senjata api dari dalam laci.

"Kau mengancamku?"

"Tidak, kau adikku," jawabnya menghadapkan wajah yang sedikit babak belur. "Kau sudah sarapan?" lanjutnya.

"Aku belum sempat."

"Ikut aku."

Lihat selengkapnya