Setiap hari Jumat, sekolah Callista akan mengadakan ibadah gabungan untuk seluruh murid - muridnya. Ibadah biasanya dilakukan di aula sekolah untuk murid - murid yang beragama Kristen. Sedangkan, untuk murid - murid yang beragama Islam biasanya ibadah dilangsungkan di masjid sekolah.
Ibadah ini tentunya sangat dinantikan oleh Callista karena di sini dia bisa bertemu dengan Darren. Omong - omong, Callista adalah murid kelas VIII - A sedangkan Darren adalah murid kelas VIII-B.
Jam masih menunjukkan pukul 7.30 yang artinya ibadah baru akan dimulai setengah jam lagi. Namun karena bosan di kelas, Callista dan kedua temannya memutuskan untuk pergi ke aula bersama kedua orang temannya yaitu Acha dan Hanny. Acha merupakan teman Callista yang paling cerewet dan paling dekat dengan Callista. Sedangkan Hanny, teman Callista lainnya, adalah si gadis pintar berambut keriting. Jika Acha adalah sosok yang cerewet, maka Hanny adalah kebalikannya. Hanny merupakan orang yang sangat kalem.
Tampaknya pagi ini, mereka terlalu bersemangat untuk ibadah karena ketika sampai di aula, tidak ada satupun orang selain mereka.
"Cal, yang lain mana ya? Masa cuma kita, sih?", tanya Acha.
Belum sempat Callista menjawabnya, Acha kembali lagi bertanya, "Atau ibadah hari ini ditiadakan ya?"
Hanny pun menjawab pertanyaan Acha, "Ya ini sih karena kita yang terlalu semangat! Ngapain juga orang - orang nunggu di sini setengah jam."
"Yaudah kalau gitu, beli makanan dulu, yuk, ke bawah. Laper, nih. Tadi ngga sempat sarapan", ajak Acha. Kemudian, Callista, Acha dan Hanny pun bergegas ke bawah untuk membeli makanan, mumpung masih ada banyak waktu.
Saat menuruni tangga, Darren dan teman - temannya datang dari bawah hendak naik ke aula. Namun, Callista tidak menyadarinya. Ia masih asyik tertawa atas lelucon yang disampaikan Acha sampai akhirnya Acha memelototinya.
Callista melihat ke arah depan dan mendapati bahwa Darren melihat tepat ke arahnya. Callista langsung pura - pura mengambil handphonenya. Namanya juga wanita, kalau ketemu sama orang yang disuka, pasti pura - pura asik sendiri. Callista menahan napasnya sampai di tangga paling bawah.
Oh, ya. Di sini, Callista dan Darren belum saling mengenal. Namun, semenjak Callista menyaksikan permainan Darren dalam lomba futsal beberapa bulan yang lalu, Callista langsung jatuh hati. Ia selalu memperhatikan Darren dari jauh. Hal ini juga diketahui oleh kedua sahabatnya, Acha dan Hanny. Makanya, momen di tangga tadi sangat mengejutkan untuk Callista karena dia tidak pernah sedekat itu dengan Darren apalagi sampai bertatapan seperti tadi.
"Cepetan, ih, pilih makanannya! Tinggal ambil susu sama roti, kok." Callista merengek sambil menarik tangan Acha.