"Mau minum apa?" seru seorang bartender yang masih sibuk meracik minuman. Kedua tangannya dengan lihai menari-nari di atas botol dengan presisi. Gerakannya terampil. Sekali lihat saja, orang-orang bakal tahu kalau dia adalah seorang professional.
"Apa aja." ucap Fania tanpa mengalihkan matanya dari layar ponsel. Sorot matanya dingin, bagaikan bongkahan es yang disimpan lama dalam kotak es. Siapapun yang melihatnya bergidik ngeri, karena tahu cewek itu agak gila pikirannya. Dia menjadikan cowok manapun sebagai mangsanya, mangsa yang kemudian dibuatnya tidak berkutik dengan pesonanya yang secantik dewi aphrodite, kemudian tanpa belas kasihan ditinggalkannya setelah lebur dengan penuh kehancuran. Makannya tidak peduli secantik apapun malam ini Fania merias diri, tidak ada satupun laki-laki yang tertarik.
"Virgin mojito, silahkan."
Bartender itu menaruh segelas virgin mojito di hadapan Fania dengan sedikit tenaga lebih, membuat meja itu bergetar, dan membuat pandangan Fania teralih. Wanita itu menyipitkan matanya, merasa tidak puas dengan pilihan minuman yang disajikan bartender di depannya.
"Lo ngasih gue minuman anak kecil, Dim?" seru Fania tidak terima. Dia mendorong gelas virgin mojito itu menjauh dari depannya, lalu berdecak sebal. Entah kenapa dia merasa kalau hari ini adalah hari tersialnya. Niatnya datang ke bar untuk mengalihkan pikirannya karena pertengkaran orang tuanya di rumah gagal total. Setelah ada di bar pun pikirannya sama kalutnya. Bahkan dia merasa jauh lebih stres di sini.
Dimas, nama bartender itu. Dia menarik nafas panjang saat melihat tingkah Fania. Teman karibnya dari sejak kecil itu memang selalu begitu kalau sedang bad mood. Tingkahnya menjadi sangat rese karena suka melampiaskan amarahnya kepada siapapun saat sedang kalut. Seharusnya Fania tidak datang ke bar yang jelas-jelas ada banyak orang, dia seharusnya pergi ke tempat sepi, menepi sejenak sampai pikirannya tenang kembali.
"Terus lo mau apa? Vodka?" tawar Dimas asal bicara.
Tapi, cewek itu malah mengiyakan tawarannya, membuat Dimas hanya bisa menggelengkan kepalanya. Karena kalaupun dia menasehatinya, usahanya itu hanya akan berbuah sia-sia. Fania adalah cewek paling keras kepala yang dia kenal di seluruh penjuru bumi ini.