Sebuah cafe yang memiliki interior sederhana namun terlihat elegan. Banyak pengunjung yang mengunjungi cafe ini. Apalagi diluar cafe sedang hujan deras, membuat sebagian pengunjung memilih meneduh di cafe ini.
Sama halnya dengan gadis berhodie hitam. Hodie nya menggelamkan tubuhnya membuat terlihat imut,tapi tidak dengan wajahnya yang begitu terlihat kesal.
Gadis tersebut terus menggesekan kedua tangannya guna menghangatkan tubuhnya.
Ia terus memandangi hujan yang begitu deras ditemani dengan chokolate hangat didepannya.
"Kapan berhentinya sih? Dingin banget lagi". Gerutunya. Lalu ia berdiri, pergi keluar. Seketika udara dingin langsung menusuk kulitnya. Bahkan badannya sedikit menggigil.
"Mana handphone lowbet lagi. Gak guna banget".
Gadis itu langsung mengedarkan pandangan, masih banyak orang yang berlalu lalang. Mata indahnya melihat sosok pasangan yang terlihat serasi.
Laki lakinya memegang jaket, didekatnya seorang perempuan yang begitu lengket pada laki laki tersebut bahkan memeluknya.
Zeura memandang pasangan tersebut iri, namun tak lama ia mengelengkan kepalanya lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Zeura Valentine gadis berkulit putih bersih, blasteran asal indo-thailand. Pemilik wajah khas blasteran. Namun bagi orang yang melihat Zeura mungkin terlihat gadis judes. Namun siapa sangka gadis yang memiliki sifat bobrok dan bar bar.
Zeura adalah gadis yang hidup seorang diri. Kesenangan dirinya adalah hal utama!!!
Zeura melangkahkan kakinya menuju luar cafe lebih jauh. Rintik rintik hujan mulai mengenai tubuhnya.
Zeura menerobos hujan yang begitu deras di malam hari. Sampai akhirnya langkah kaki terhenti tepat di depan pasangan yang begitu ia kenali.
Tudung hodie yang membalut kepalanya perlahan diturunkan terlihat lah rambut coklat nya yang basah.
Zeura melihat lekat apa yang terjadi didepannya. Seketika ia merasa sesak di dada bahkan bibirnya pun bergetar karna menggigil dan menangis?
"F-fazan?". Ucap pelan Zeura membuat laki laki yang tengah memeluk perempuan ntah siapa menoleh, seketika mata pemuda itu melotot. Lalu dia menghampiri Zeura.
"Zeura".
"Aku pikir kamu udah sayang sama aku Zan. Ternyata aku salah, bahkan kamu tega teganya khianati aku di belakang aku". Zeura melirik sekilas perempuan itu," Bahkan kamu malah pelukan sama sahabat aku Zan". Lirihnya, meski hujan deras tentu Fazan mendengarnya.
"Zeu. Ini salah paham, bener. Aku sama dia cuman neduh". Jelas Fazan sambil meraih tangan putih Zeura, namun Zeura langsung menepisnya.