1 tahun kemudian...
"ZEURA VALENTINE KESINI KAMU HAH?. ZEURA JANGAN KABUR, HEH!!". Suara membahana pria paruh baya menggema di koridor sekolah membuat sebagian murid yang ada di koridor maupun dalam kelas menutup kedua telinganya.
Sedangkan sang empu yang agak jauh jaraknya tengah santai meminum jus jeruknya, sambil melambai lambaikan tangannya dan juga sedikit mengejek pada kepsek.
Ya, kepseknya SMA SCHOOL GALAKSI. Kepsek yang terlihat sudah berumur, yang membuat Zeura suka menjaili kepseknya karna terlihat geram. Membuatnya sangat gatal ingin sekali menjaili sampai naik darah.
"PAK BOTAK KESINI DONG. NANTI GUE BELIIN JUS JERUK MAU KAN PAK?". Zeura berteriak sambil menunjukan minumannya.
"ZEURA VALENTINE KAMU YA NGAK PUNYA SOPAN SANTUN. BERDIRI KAMU DI LAPANGAN SEKARANG!!".
"Heheee". Zeura malah cengengesan, lalu mengangkat jari telunjuk dan jari tengah keudara (V). "Bapak peace".
Lalu Zeura beranjak kabur sebelum pak Dani makin darting,bisa gaswat kan.
"ZEURA, ishh pusing ngehadapin murid kayak dia". Gerutu Pak Dani sambil memijat pelipisnya yang terasa berdenyut.
Kembali ke Zeura, di waktu istirahat ini. Zeura sering menghabiskan waktu nya ke taman belakang. Mungkin untuk murid lain, mereka akan kekantin, tapi tidak dengan Zeura. Gadis itu lebih tenang ke tempat yang damai.
Zeura duduk lasehan di rumput rumput, kepalanya menyender ke pohon.
"Bosen asli". Gumamnya.
Ntahlah, ditempat sepi bosen. Ditempat bising, pusing. Begitulah Zeura serba di susahin.
Setalah cukup lama di sana, ia berdiri, menepuk nepuk roknya yang terasa terkena tanah.
Langkah kakinya mengayun menuju kelas, namun saat ia melewati gerbang ia mendengar suara bising. Karna tingkat penasarannya naik. Zeura membuka sedikit pintu tersebut.
Terlihat banyak murid yang masih memakai seragam khas sma tengah asik merokok dan bercanda gurau.
Zeura memilih tidak perduli, toh ia pernah merokok di sekolah. Ehhh
Zeura membalikan badannya, lalu melangkahkan kakinya.
Bruk
Sial
Zeura meringis kesal saat kakinya tak sengaja menyenggol tong sampah. Yang paling parahnya tong sampah nya bukan tong sampah plastik membuat suara berbunyi nyaring disana.
Saat Zeura akan kembali melangkah ia terkejut mendengar suara berat.
"Heh lo osis? Atau lo mata mata?". Selidik pemuda yang ntah siapa.
Zeura berbalik lalu memasang senyum manisnya. "Ah, maaf ya kak. Gue bukan osis atau pun mata mata".
"Eh lo kan. Siswi yang buat kepsek darting kan?".