Kalau boleh jujur, sebenarnya Arin masih ingin berada di tempat ini. Ia masih ingin menikmati fasilitas kampus (read: wifi kenceng), lumayan buat download drama korea terbaru soalnya di rumah Arin nggak ada wifi, kata papa sih karena belum minat. Tapi apa daya, tiba-tiba Ilham- adik satu-satunya itu- meminta dirinya untuk segera pulang. Sejujurnya, bisa saja Arin menolak. Tapi, dari pesan yang baru saja dikirimkan oleh cowok itu, yang memintanya pulang adalah Mama. Mau nolak juga nanti dikira malah anak durhaka. Takut juga kalau ternyata ada yang penting.
Sesampainya di rumah, yang dituju Arin pertama kali adalah kulkas. Hal itu sudah menjadi kebiasaan dari lama kalau pulang sore. Dan berhubung sekarang lagi musim mangga, di dalamnya ada sepiring buah berwana orange itu yang sudah dipotong dadu.
Mama yang tiba-tiba datang langsung menghampiri anak sulungnya. "Udah pulang? Tumben, biasanya malem!"
Nggak sering pulang malem juga. Arin ini bukan anak organisasi, juga bukan aktivis. Jadi, habis mata kuliah selesai yaudah langsung pulang. Kalaupun nggak langsung pulang, berarti dia lagi pengen menghabiskan waktu di luar rumah. Dulu sih seringnya sama Felice, tapi sekarang udah enggak lagi, lebih banyakan me time-nya karena sahabatnya lebih suka main bareng Johnny.
Kadang, Arin suka cemburu. Kalau kalian mengira Arin suka sama Johnny, itu salah. Bukan. Bukan karena suka terhadap seniornya itu. Tapi lebih an yang kenal duluan itu si Arin, dan Johnny yang datangnya belakangan bisa seenak jidat merebut Felice darinya.
"Lho, kata Ilham Arin disuruh pulang sama Mama."
"Enggak. Mama enggak nyuruh kamu pulang, kok!"
"Oh, Mama nggak seneng kalau Arin pulang lebih awal?"
Arin mengunyah mangganya sedikit kasar, nggak terima juga Ilham membohonginya. Harusnya dia tadi telfon atau minimal meminta penjelasan mamanya lewat pesan WA. Salahnya jugs sih, menuruti adiknya yang lebih sering bohong daripada jujur. Tapi entah kenapa, pesan Ilham tadi terlihat meyakinkan.
"Tuh orang ya, bikin kesel aja. Tahu gitu, mendingan Arin selesai-in download IONTBO!"
"I-O-N-T- apa tadi? Itu apaan?"
"IONTBO, It's Oke Not to be Oke, drama terbarunya Kim Soo Hyun." Arin menjelaskan pada mamanya perihal drama yang sedang booming-boomingnya.
"Oh, drama korea."
Arin mengangguk. "Terus kemana anaknya sekarang?"
"Tuh!" Mama menunjuk Ilham yang baru saja masuk ke dalam rumah dengan dagunya.
"Lho kok, aku nggak denger motornya ya Ma?"
"Motor kamu kemana, Ham?" Tanya Ratna penuh selidik.
Ilham yang baru saja melepas sepatu langsung menjawab, "Nggak ilang kok Ma, tenang aja. Masih di bengkel. Ilham tinggal tadi, soalnya bannya bocor waktu di jalan. Mbak, ntar anterin aku ya, ngambil motornya!"
"Hari ini banget?"
"Besok juga nggak papa sih. Tapi kalo besok ngambilnya, aku dianterin ya!"
"Lha terus lo pulangnya sama siapa tadi, Cung?"
"Mbak!"
"Opo?"
"Jangan manggil aku Icung!"
Seperti yang dijelaskan diawal- Arin memang sering memanggil adiknya dengan sebutan Icung. Soalnya tuh anak kurus banget, tapi tingginya sudah hampir mau mengalahkan Johnny. Yakin deh, besok kalau udah besar pasti lebih tinggi lagi.
"Ditanya Mbak Arin itu lho, mbok dijawab!"
"Pulang sama Ale!"