Bagas Ayu... Puisi Jiwa untuk Cinta

Gie_aja
Chapter #3

Hidup Abadi

Bagas hanya ingin berjalan dan bertemu dengan banyak orang, mengenal setiap pribadi yang ditemuinya. Ada saat-saat bahagia dirasakannya, ada pula saat sedih terjadi padanya. Ia sekarang menjadi pengembara roda zaman. Waktu seakan tak berarti untuknya. Ia banyak melihat kelahiran, tapi juga banyak menyaksikan kematian. Ia ada di setiap pergantian zaman. Ia tetap hidup meskipun yang lain meregang nyawa, dan mati.

Roda waktu semakin melaju cepat, dan orang-orang mulai curiga pada Bagas yang masih terbalut dalam tubuh mudanya. Bagas harus menutupi jati dirinya di hadapan semua orang, karena semakin banyak orang tahu perihal keabadiannya, semakin ia merasa terkepung oleh tatapan dan pandangan orang-orang yang menuduhnya macam-macam. Kamu pasti pengabdi setan. Kamu pasti bersekongkol dengan iblis demi tubuh mudamu. Kamu pasti melawan Tuhan. Kamu tidak bisa melawan waktu. Manusia tidak ada yang abadi. Kamu iblis yang menyamar jadi manusia. Kamu sesat. Ketika Bagas merasa terhakimi hidupnya, ia pun menginginkan mati seperti manusia lain, tapi kematian tak pernah mau menjemputnya. Bagas merasakan dirinya terperangkap dalam keabadian yang tidak pernah diinginkannya.

 Apa yang terjadi padaku bukanlah berkat, melainkan kutuk. Di saat aku bertemu dengan banyak orang, dan mengenal setiap pribadi dari mereka, jatuh cinta dan merasa dicintai, di saat itulah aku harus menelan kenyataan pahit menyaksikan mereka mati satu per satu di hadapanku.

Harapanku sekarang hanya satu, yaitu mati di pelukan orang yang aku cintai. Banyak orang menginginkan hidup abadi tanpa sadar akan konsekuensi yang akan mereka hadapi. Kehilangan orang terkasih adalah satu hal paling berat untuk di mengerti. Bagas tak pernah lagi berani mencintai, karena ketakutan akan kehilangan semakin menjadi-jadi, sebuah trauma yang cukup berat terasa bagi sang pecinta sejati. Hidup dalam kenangan indah orang lain, amatlah sangat berarti. Tidak harus hidup abadi untuk mencapai kebahagiaan sejati.

***

Setelah kembali dari kematiannya, Ayu mulai sadar jika hidupnya akan abadi. Ketakutan melanda Adila yang telah membuatnya mati, tapi saat mereka bertemu, Ayu berdiam diri dan tak pernah mengumbar aib jika adik tirinya sudah pernah membunuhnya.

Lihat selengkapnya