Siang itu, Ayu sedang bermain petak umpet dengan anak-anak panti asuhan, Ayu mulai membuka matanya dan mencari keberadaan mereka. Tiba-tiba ada sesuatu yang bergerak di balik pohon besar, Ayu tersenyum, mengira seorang anak bersembunyi di sana. Ayu menghampiri pohon itu, “Dorrrr…” Ternyata bukan seorang anak yang di lihat Ayu, melainkan Arya. “Ngapain kamu di situ…?” tanya Ayu kesal. “Jangan cemberut dong. Aku juga ingin ikut main petak umpet bersama kamu.” jawab Arya seraya tersenyum untuk melunakan hati Ayu. “Main petak umpet ini khusus buat aku dan anak-anak. Kamu jangan ikut main!”
“Ohh begitu. Lantas bagaimana kalo aku bersimpuh di depan kamu, lalu memohon sama kamu untuk diajak main petak umpet. Apa kamu akan izinkan aku ikut main…?” kata Arya sambil bersimpuh di depan Ayu, sehingga membuat Ayu terpaku diam menatap Arya dengan wajah memelasnya itu, sehingga Ayu tak bisa menahan senyumnya, dan anggukan kecil diperlihatkan Ayu sebagai tanda Arya juga ikutan main petak umpet dengannya. “Terima kasih banyak…” kata Arya, lalu beranjak dari bersimpuhnya dihadapan Ayu, “Yukkk… Kita cari mereka sama-sama…” Ayu terpaku diam dan nurut saja dalam genggaman tangannya Arya, lalu mereka beranjak kesana-kemari mencari persembunyiannya anak-anak. Perlahan keberadaan mereka ditemukan, dan permainan petak umpet itu semakin bertambah seru mereka mainkan.
Di saat mereka kelelahan bermain, mereka beristirahat. Anak-anak kembali masuk ke area rumah panti, sedangkan Ayu masih terduduk bersama Arya. “Maafkan aku soal kemarin. Aku yang salah. Seharusnya aku tidak mengambil buku harianmu.” kata Arya dengan nada lemas dan penuh penyesalan di hadapan Ayu. “Lupakan saja, dan jangan di ulangi lagi.” jawab Ayu. “Apa itu berarti kamu sudah memaafkanku…?” tanya Arya penuh harap. Ayu mengangguk kecil menjawabnya, dan kontan saja hal itu membuat Arya senang hatinya.
“Terima kasih banyak yaaaa…” kata Arya meluapkan rasa senangnya, dan refleks langsung memeluk Ayu dan mencium pipinya, “Upsss maaf…” Ayu yang tadinya mau marah, tapi ketika kembali melihat wajah Arya yang berubah jadi memelas, mendadak membuatnya tak jadi marah. Arya pun bersyukur dalam hatinya, lalu setelah sejenak mereka saling terpaku diam beberapa menit, Arya pun mulai bicara lagi, “Soal cintaku padamu. Aku serius. Aku tulus mencintaimu, dan aku ingin kamu balas cintaku.”