Dear, Arya. Mengenalmu sudah menjadi bagian membahagiakan dalam hidupku. Menjalani waktu meskipun sesaat bersamamu sudah membuatku terlena. Cintamu, kebaikanmu dan perhatianmu telah merekat erat di sanubariku. Kamu lelaki yang menyadarkanku akan ketulusan cinta, yang selalu menjaga kenangan kita sampai masa tuamu. Maafkan aku bila di tengah rasa sakitmu, aku harus pergi. Bukan karena aku tidak perduli padamu, tapi karena itulah hal terbaik yang bisa kulakukan untuk diriku sendiri, berusaha menjalani waktuku sendiri hari demi hari dalam kesendirian. Jangan ingat-ingat lagi diriku, dan lupakan kenangan kita, karena kamu sudah mendapatkan mereka yang terbaik dalam hidupmu. Merekalah istri dan anakmu. Jaga mereka, lindungi mereka, dan sayangi mereka, itulah tujuan hidupmu. Terima kasih untuk semua kebahagiaan yang telah kamu berikan untukku. Hiduplah tenang di masa-masa tuamu. Berbahagialah dengan keluargamu. Kasihilah mereka dan limpahkan cinta dan perhatianmu hanya untuk mereka. Jangan ingat-ingat lagi diriku, tapi ingatlah mereka yang selalu ada bersama di saat kamu sehat, di saat kamu sakit, di saat kamu muram, di saat kamu tertawa bahagia. Merekalah bagian dari hidupmu sekarang, bukan aku lagi. Aku pergi tidak untuk kembali. Ikhlaskan kepergianku.
***
Dear, Yuni. Aku sudah banyak mendengar dari Arya tentang dirimu. Jujur aku kagum padamu. Mungkin aku tidak akan pernah bisa sebaik dirimu sebagai wanita. Kamu wanita yang tangguh, istri yang patuh, dan seorang ibu yang mempunyai kasih tak bertepi untuk anakmu. Langkah Arya sudah tepat memilihmu sebagai istri. Aku tahu selama menjalani bahtera hidup rumah tangga dengan Arya, kamu banyak menahan diri, berusaha bersabar menghadapi sikap Arya yang seperti mendua hati. Tidak ada maksud diriku merebut Arya darimu, karena Arya sudah menjatuhkan pilihannya padamu. Ia suamimu sekarang, dan tetap akan menjadi suamimu. Jalani masa tua kalian bersama. Stop pertengkaran yang tak berarti. Hentikan cemburumu, karena Arya bukan milikku. Ia milikmu utuh. Ia sudah ada di hatimu dan hati anakmu. Sejak aku mengenal Arya, ia lelaki baik. Kamu beruntung mendapatkan cintanya, begitupula ia beruntung mendapatkan cintamu.
Aku pamit. Jaga diri kalian.