Bahasa CINTA Ayah

Sri Mustika Amir
Chapter #3

Ayahku berbeda

Selayar, 20 Januari 2001

Sosok bocah perempuan sedang bersembunyi dibalik pintu rumahnya, retinanya menangkap seorang bocah laki-laki sedang bermain dengan seorang pria usia awal 30 tahunan mereka tampak sangat akrab, bocah perempuan itu tampak sangat sedih, bocah itu bernama Aurora, anak kedua dari pasangan Arya dan Aisyah sedangkan, laki-laki yang sedang bermain diteras itu adalah Arya dan anak pertamanya Bima. Arya memang sangat berbeda memperlakukan kedua anaknya ia sangat akrab dan sangat menyayangi Bima, lain dengan Aurora bahkan menyentuh Aurorapun sepertinya tidak pernah ia lakukan apalagi mengajaknya bermain. Entah apa yang menjadi alasan Arya berbuat demikian, Aisyah isterinya hanya diam tanpa tahu harus berbuat apa, hatinya hancur melihat puterinya diabaikan oleh ayahnya sendiri, namun keadaan yang membuat semua ini terjadi.

Aisyah menghampiri puterinya yang sedang mengintip ayah dan kakaknya yang sedang bermain diteras.

"Selamat pagi peri kecil ibu, lagi ngapain?" Aisyah menyapa puterinya, meskipun mereka tinggal didaerah yang masih kental dengan adat istiadat dan bahasa setempat namun Arya dan Aisyah tetap membiasakan anak-anaknya untuk berbahasa Indonesia, lagi pula Arya memang tidak terlalu mahir berbahasa daerah Selayar, maklumlah Arya adalah orang Makassar,orang kota.

Aurora menatap ibunya sendu, bocah kecil itu tampak sedih"Ibu kenapa Aulola tidak diajak belmain dengan kakak dan ayah" tanya Aurora polos

Aisyah mencoba menenangkan"Bukannya tidak diajak sayang, memang permainanya untuk anak laki-laki jadi anak perempuan tidak harus ikut, nanti diajak main kok sama ayah dan kakak" Aisyah menatap puterinya dalam ada rasa sedih dari tatapannya.

"Terus kapan ayah dan aulola main berdua?" tanya Aurora kembali

"Nanti sayang, ada waktunya, sekarang Aurora bermain dengan ibu dulu yah" Aisyah memeluk puterinya sayang, ada rasa sedih dan menyesal didalam lubuk hatinya yang terdalam, mengapa semua ini harus terjadi, apa salah puteri kecilnya.

Selayar, 2 Juli 2015

Lihat selengkapnya