Hari ini, 2023
Aku ingin terbang tinggi
Seperti elang
Melewati siang malam
Menembus awan
Elang-Dewa 19
Buk! Rosy merasakan pukulan kecil di bahunya ketika kedua telinganya sibuk mendengarkan lagu Elang milik Dewa dengan earphone yang tersambung via bluetooth. Rosy menolehkan kepalanya dan mendapati Laras sedang berjalan di sampingnya dengan cengengesan.
Rosy melepas earphone miliknya dan membalas cengengesan Laras. “Pagi, Laras!”
“Tugas Pak Agus udah selesai belum?? Aku pinjem donk. Semalem café tempat aku kerja, rame banget jadi aku cuma bisa kerjain setengahnya aja.”
“Tentu.” Rosy mengambil tugasnya di dalam tas bahunya dan memberikannya kepada Laras. Rosy melihat jam tangannya dan sadar dirinya masih punya waktu sekitar setengah jam sebelum kelas Pak Agus dimulai. “Mau kerjain di mana? Masih ada setengah jam lagi sebelum kelas Pak Agus dimulai.”
“Kamu emang teman terbaik yang aku punya, Rosy.” Laras merangkul Rosy dan menariknya berjalan ke arah dekat lapangan basket di kampus yang sedang digunakan oleh beberapa mahasiswa. “Kita kerjain di sana aja. Bukankah di sana ada senior yang sudah kau taksir sejak lama, Rosy??”
“Kamu??” Rosy kaget mendengar ucapan Laras. “Da-dari mana kamu tahu??”
“Heh!! Aku punya mata, Rosiy! Jadi … walau kamu nggak bilang, aku bisa melihat dengan jelas. Dua tahun temenan, nggak mungkin aku nggak sadar kalo kamu diam-diam suka dengan senior kita.” Laras mendekatkan bibirnya ke telinga Rosy dan berbisik. “Senior Anggara.”
Rosy langsung menjauh dari Laras karena tebakannya yang tepat sasaran. “Heh!! Apa kelihatan jelas, Laras?? Bahaya kalo ada yang tahu. Kamu tahu sendiri kan Senior Anggara itu punya banyak penggemar.”
“Ha ha ha ha!” Laras tertawa melihat reaksi dari Rosy yang sangat kaget dengan tebakannya. Laras mendekat ke arah Rosy dan merangkulnya lagi sebelum berbisik pada Rosy lagi. “Tenang aja, rahasiamu aman bersamaku, Rosy.”