BAHKAN JIKA CINTA INI

mahes.varaa
Chapter #6

HUJAN PESAWAT KERTAS PEMBAWA CINTA

Dengan membawa diskman pemberian ayahnya, Anjani kemudian pergi ke sudut sekolah di mana dirinya biasanya menghabiskan waktu bersama dengan Gendhis dan Shinta di jam kosong sekolah. Karena baru saja menerima CD lagu dari band rock bernama Dewa 19 sebagai hadiah, Anjani mencoba untuk mendengarkan lagu dari CD barunya.

Huft! Anjani mengeluh melihat CD barunya sebelum memutarnya ke dalam diskman miliknya. Dari semua CD baru yang baru aja keluar, kenapa Ayah membelikan CD ini? Mengingat Dewandaru adalah penggemar berat dari Dewa 19, membuat Anjani sedikit enggan untuk mendengar lagu dari CD barunya itu. Tapi … Anjani tidak punya pilihan lain karena hanya CD itu yang dibawanya ke sekolah hari ini.

Menyebalkan sekali!! Anjani merasa kesal tapi pada akhirnya tetap mendengarkan lagu-lagu Dewa 19. Dan setelah mendengar beberapa lagu dari Dewa 19, Anjani mulai menyukai lagu-lagunya dan perlahan mulai menyanyikannya dengan lirih.

Di sisi lain.

“Dian, kamu lama sekali!!” Dewandaru mengeluh pada Ardiana yang datang menyelamatkannya dari kepungan cewek-cewek penggemarnya yang tidak lain adalah adik kelasnya.

Buk! Ardiana memukul kepala Dewandaru seperti kebiasaannya. “Kamu ini!! Bukannya syukur udah aku selametin, malah ngeluh lagi??? Apa kamu nggak liat usahaku bareng Dimas, Basuki sama Rama buat ngeluarin kamu dari cewek-cewek penggemarmu itu??”

“Oh lupa, makasih.” Dewandaru bicara sembari memegang kepalanya yang mendapat pukulan dari Ardiana. “Tapi jangan pukul kepalaku lagi! Gimana nanti kalo aku jadi tambah bodoh gara-gara pukulanmu itu, Dian??”

“Heh, tenang aja. Kepalamu udah biasa sama pukulanku. Jadi pukulanku nggak akan buat kamu tambah bodoh, Dewa.”

“Mana Dimas, Basuki sama Rama?” tanya Dewandaru.

Buk! Ardiana memukul kepala Dewandaru untuk kedua kalinya.

“Aissh!!! Kenapa mukul kepalaku lagi??” protes Dewandaru.

“Kamu ini, pake tanya lagi!! Dimas, Basuki sama Rama masih kejebak di antara cewek-cewek penggemarmu itu. Nih … “ Ardiana membawa kresek yang berisi semua surat cinta untuk Dewandaru. “Bawa sendiri! Aku cari Basuki, Dimas sama Rama dulu. Ngumpet sana dulu, di tempat biasa aja. Nanti aku susul.”

Dewandaru menerima kresek berisi surat cinta dari penggemarnya sembari berjalan menuju tempat persembunyiannya, menunggu Ardiana kembali bersama dengan tiga teman mereka.

Benar-benar nggak berubah. Mereka masih aja tergila-gila padaku seperti saat aku masih sekolah. Sembari menunggu, Dewandaru mulai membuka semua surat cinta yang diterimanya. Membacanya sekilas sebelum akhirnya melipat semua surat cinta itu dalam bentuk pesawat kertas.

Kalau banyak cewek yang mendatangiku kayak gini, gimana aku bisa bedain jodohku sama cewek lain??

Cinta’kan membawamu …

Kembali di sini, menuai rindu

Membasuh perih

Bawa serta dirimu …

Dirimu yang dulu

Lihat selengkapnya