“Cerita hari ini cukup sampai di sini saja. Bisa Paman minta Rosy datang lagi besok?”
Setelah cerita panjang Dewandaru kepada Rosy dan Anggara mengenai kisah hidupnya yang terhubung dengan Anjani dan Ardiana, Dewandaru memilih untuk menghentikan ceritanya dan membiarkan Rosy untuk pulang. Ketika tiba di rumahnya dengan diantar oleh Anggara, hari sudah berubah gelap dan Rama langsung mengajukan pertanyaan kepada Rosy begitu melihat wajah Rosy yang sembab setelah menangis beberapa kali mendengar kisah cinta Anjani-Ibunya dengan Dewandaru yang berakhir tragis karena banyak alasan.
“Ke-kenapa dengan wajahmu, Rosy? Apa kamu habis nangis?? Apa ada yang terjadi? Coba katakan pada Ayah.”
Mendengar pertanyaan Rama, Rosy hanya bisa memeluk tubuh Rama-ayahnya tanpa mengatakan bisa memberikan penjelasan apapun. Sebelum pulang Rosy sudah membuat janji pada Dewandaru untuk tidak mengatakan pertemuannya kepada Rama sebelum besok.
"Paman ingin minta satu hal padamu, Rosy. Jangan katakan apapun pada Rama mengenai pertemuan ini sebelum besok. Paman masih harus mengatakan sesuatu padamu besok. Setelah besok berakhir, kamu bisa mengatakan pada Rama jika kamu telah bertemu dengan Paman.”
“Kamu kenapa Rosy?? Katakan pada Ayah, ada apa dengan, Rosy??”
“Rosy hanya kangen Ibu,” jawab Rosy berbohong.
Keesokan harinya.
Setelah kuliah berakhir, Rosy pergi bersama dengan Anggara lagi untuk menemui Dewandaru sesuai janjinya. Tidak seperti hari sebelumnya, Dewandaru hanya ingin bicara berdua dengan Rosy dan meminta Anggara untuk meninggalkan mereka berdua.
“Gimana Kak Anggara, Paman? Apa keadaan Kak Anggara nggak papa setelah dengar cerita kemarin?” Selama perjalanan dari kampus menuju rumah Anggara, Rosy ingin menanyakan hal itu pada Anggara. Tapi mulutnya tidak berani terbuka dan alhasil, Rosy baru bisa bertanya ketika berhadapan dengan Dewandaru.
“Tenang saja, Rosy. Anggara ittu anak Paman yang tangguh. Mungkin satu atau dua hari, Anggara akan bersedih karena kisah Dian di masa lalu. Tapi setelah beberapa hari, Paman yakin Anggara akan kembali seperti semula. Sejak kecil, Paman membesarkannya dengan sedikit keras agar saat dewasa, Anggara akan jadi pria yang kuat dan tangguh.”
“Paman membesarkan Kak Anggara seorang diri?” tanya Rosy penasaran.
“Ya. Paman tidak menikah lagi setelah Dian meninggal.”
“Kenapa? Bukankah sulit membesarkan anak tanpa ibu seorang diri, Paman?”
Mendengar pertanyaan dari Rosy, Dewandaru menjelaskan bagian terakhir dari kisahnya yang terhubung dengan Anjani dan alasannya yang memilih tidak pernah muncul di hadapan Anjani.