Bakti Senja

Ayu Atikha Reinaty
Chapter #1

Prolog

Pernikahan. Satu kata yang sering kali digaungkan bagi mereka yang masih berstatus lajang. Tak memungkiri ... perubahan status ini dianggap sebagai hal krusial. Sebab mempertahankannya tak semudah saat mendambakannya. Begitu pula saat dua kepala, dua pemikiran, dan dua kepribadian berada dalam satu atap. Apabila tak bisa memahami dan mengerti kondisi masing-masing. Pertengkaran tak ayal selalu menghampiri.

Bakti dan Senja. Sepasang manusia yang telah mengikat janji setia itu harus menerima keadaan. Senja, sang istri, harus pulang pergi Kota Mangga-Kota Pelajar guna merawat ibundanya yang masih sakit. Jauh sebelum pernikahan itu dilangsungkan. Dirinya telah memberikan gambaran keadaan keluarganya kepada Bakti. Ibunya yang masih terbaring lemah di atas pembaringan. Ayahnya yang sudah pensiun dan semakin menua. Adik-adiknya yang belum mandiri. Kakaknya yang telah berkeluarga dan tinggal di luar kota.

Senja meminta waktu untuk merawat setidaknya hingga sang ibunda tercinta bisa kembali berjalan seperti sedia kala. Ia bernegosiasi dengan Bakti. Meminta pembagian waktu untuk bisa berbakti dengan orang tua dan juga dirinya. Waktu yang telah disepakati akan berangsur-angsur lebih lama di Kota Pelajar. Untuk permulaan, tiga minggu di Kota Mangga dan satu minggu di Kota Pelajar, selanjutnya dua minggu di Kota Mangga dan dua minggu di Kota Pelajar, hingga satu bulan penuh di Kota Pelajar.

Lihat selengkapnya