Apa yang salah dengan menjadi single di usia 29 tahun? Memangnya ada pernyataan kalo 29 tahun masih single itu melanggar Undang Undang Dasar Haluan Negara atau Undang Undang Dasar Haluan Rumah Tangga? Apakah menjadi single di usia 29 tahun adalah tindakan kriminal?
Sejujurnya aku tak pernah benar-benar ingin menikah. Aku selalu bertanya-tanya kenapa orang butuh dan harus menikah. Buatku punya penghasilan saja sudah cukup. Dengan punya penghasilan semua beres. Hasrat biologis? Aku cukup terpuaskan dengan membaca novel Harlequin halu dan komik hentai yang aku pinjam dari rental komik. Yah, aku memang senajis itu. Tapi seenggaknya aku ga kayak temen kuliahku yang sampe koleksi film bokep sampe bergiga-giga byte di laptopnya. Dia cewek loh. Cewek! Kalo aku jadi emaknya pasti aku udah kawinin dia daripada ngehalu sama bokep. Lebih parah lagi kalo dia nonton bokep sama pacarnya trus dipraktekin. Kan mending seret ke KUA aja sebelum malu-maluin keluarga.
Aku pernah pacaran tentu saja. Beberapa kali. Dan semuanya gagal total ke jenjang yang lebih serius. Lebih tepatnya, aku bersyukur semuanya gagal. Aku ga bisa bayangin aku bakalan nikah sama cowok yang masih kekanakan seperti mantan pacarku waktu kuliah dulu. Dia pacar pertama dan terlama--2.5 tahun. Ya, pacaran terlamaku cuma 2.5 tahun. Mungkin aku emang dikutuk ga cocok punya pacar. Haha. Dia kusebut kekanakan karena ngambek saat nilai ujianku lebih bagus dari punyanya. Dia menuduhku tidak kooperatif saat ujian dan mendiamkanku berhari-hari. Sementara saat nilai ujianku kalah dibanding miliknya, dia mengataiku. What a jerk! Untung aku lulus duluan. Haha.
Aku juga tidak mau menikah dengan cowok yang punya mental kere seperti mantan pacarku yang kedua. Gimana nggak kukatai mental kere saat dia pinjam motorku berhari-hari tanpa peduli dan bertanya apa aku butuh memakai motor itu atau tidak sementara saat bensinnya habis dia mengajakku ke SPBU agar aku membayar pembelian bahan bakar. Asshole!