Blurb
Kartu undangan berwarna merah terlempar begitu saja. Secarik kertas itu bagaikan musibah besar yang membuat kepercayaan diri Sarah nyaris lenyap. Satu per satu sahabatnya melangkah menuju pelaminan. Sedangkan ia, masih betah melajang di usia 35 tahun, karena termakan ucapan sendiri.
Langkah kian gontai, suasana hati pun semakin sensitif. Menapaki jalan hidup yang gersang dalam kesendirian. Bahkan celotehan seorang bocah saja membuatnya jungkir balik kehilangan harga diri.
Beratnya hidup sebagai perawan tua sudah di depan mata. Sanggupkah Sarah bertahan dalam kesendiriannya?