Balada Perawan Tua

Da Pink
Chapter #51

#51. Cukup Untuk Dilupakan

Gawai yang tergeletak di nakas itu berdenting ketika Sarah akan kembali mengangkat selimut setelah salat Subuh. Sejak dua hari yang lalu, ponsel itu terus saja bergetar karena mendapat telepon dari nomor yang diabaikan oleh pemilik benda pipih itu.

Sarah sudah bisa menebak siapa orang yang mengirimkan pesan tersebut. Semula masih ingin mengabaikan, tetapi akhirnya ia pun meraih gawai itu kemudian membuka pesan yang masuk sekitar dua menit yang lalu.

[Sarah, bisakah kita bertemu? Aku ingin meluruskan semuanya secara langsung sama kamu. Tolong, beri aku kesempatan.]

Setelah teleponnya tak digubris sama sekali oleh Sarah, Ali pun memutuskan untuk menghubungi lewat pesan whatsapp.

Gadis itu memutar bola mata. Rasanya ia juga sudah lelah terus-menerus mendapatkan telepon dari mantan kekasih yang pernah dicintainya. Ia akhirnya mengetikkan pesan balasan.

[Boleh, kamu silakan datang. Aku tidak akan pergi ke mana-mana denganmu lagi.]

Baru sedetik pesan itu dibaca, Ali langsung menghubungi gadis yang telah sangat tersakiti oleh perbuatannya. Lagi, usaha untuk menenelepon hanya sia-sia belaka. Sarah sama sekali tidak sudi menjawab.

Pada akhirnya, lelaki itu kembali mengetikkan pesan.

[Aku akan ke rumahmu malam ini.]

***

Melihat kedatangan Ali, Tante Mirna tahu kalau mereka akan membicarakan sesuatu hal untuk menyelesaikan permasalahan di antara keduanya. Sehingga sang tante pun memilih masuk ke dalam kamar dan membiarkan Sarah bicara dengan Ali secara empat mata.

“Mobilmu masih di bengkel?” tanya Ali mencoba membuka percakapan dengan pembahasan lain, anggap saja basa-basi.

“Hm, masih.” Gadis itu menjawab tanpa menoleh kepada Ali yang terus menatapnya.

“Apa kamu udah cek ke sana?”

Lihat selengkapnya