“Kendime iyi baktim, Saif.”
Sarah akhirnya tahu arti dari kalimat asing berbahasa Turki itu. Saif memintanya untuk menjaga diri dan menunggu lelaki itu datang kepadanya. Sarah tersenyum, ia lalu menuliskan balasan di kertas yang sama, dengan bahasa yang sama pula. Lalu memotretnya dan mengirimkan kepada Saif.
“Aku sudah menjaga diri dengan baik, bukan?” Gadis itu bicara kepada diri sendiri di depan cermin setelah mengirimkan pesan kepada lelaki yang sebentar lagi akan datang untuk menikahinya.
***
“Kamu sudah siap, Sar?” Amanda tidak sabar hendak mengantar pengantin wanita untuk dihadapkan kepada mempelai lelaki, yang baru saja selesai melaksanakan ijab kabul di hadapan penghulu dan seluruh saksi.
Sarah menoleh. Ia sangat cantik dengan balutan gaun cantik bernuansa hijau, sesuai dengan warna khas TNI. Ada mahkota di atas kepalanya, gadis yang kini sudah resmi menjadi istri seorang aparat neraga itu terlihat bagai seorang ratu kecantikan saja. Meski dirinya sudah biasa menghias wajah, tetap saja ketika menikah, ia tampak sangat manglingi. Berubah sekali.