Ku buka pintu kamar, ku lihat Sindi sudah di karpet dengan membawa nasi goreng yang tadi Basha bawakan . "Han, ini nasi goreng enak banget, gue tau elo kan paling suka nasi goreng, ada ikan teri kesukaan elo, kalau di sini namanya nasi goreng ikan bilis, di kita nasi goreng ikan teri". Sindi tertawa kepadaku, " gue tuh Han, awalnya ngga tau kaya apa ikan bilis, pas gue pesen ternyata ikan teri, dan sekarang jadi favorit nasi goreng gue".
"Tadi Basha ke sini nganter kan? , elo ketemu Basha?, gue ketiduran , Basha telpon gue beberapa kali engga ke angkat". Ku jawab "tidur lo kaya bangke". Sambil aku tertawa. Sindi pun tertawa ,
Sambil menikmati nasi goreng ikan bilis dan benar ternyata lezatnya membuat lidahku terus ingin makan, akupun dengan lahapnya menghabiskan nasi goreng ikan bilis kiriman Basha. "Sin, kasih tau ke Basha , makasih banyak, dari gue nasi gorengnya mantap". Ku katakan pada Sindi .
Sindi menjawab "ini, gue sampein sama Basha, gue udah kirim nomor Basha ke elo nanti kalau elo perlu apa apa bisa kontak Basha, nomor elo juga udah gue kasihkan ke Basha".
"Sin, gue jadi ngerepotin elo sama Basha, makasih banget". Sambil ku cuci piring dan tanganku.
Aku dan Sindi duduk duduk di kapet sambil menonton acara tv Singapore, nama statsiun tv tersebut Suria dengan bahasa pengantar , bahasa melayu.
"Han, besok kamu istirahat dulu aja, sebelum ngurus ngurus surat , ada waktu besok kamu bisa jalan jalan di sekitar Katong sambil lihat lihat lingkungan disini, besok aku kerja , jadi ku tinggal dulu ya, sorry ya Han , gue engga bisa libur besok, karena kerjaan numpuk, elo nikmati daerah sini sendiri ngga apa apa kan?". Kata Sindi padaku.
"Oke, Sin besok gue mau keluar ada beberapa barang yang akan gue beli, buat keperluan sehari hari, sambil lihat lihat juga tempat di sini biar gue tau , itung itung hunting lokasi". Kataku pada Sindi.
Sindi : " Han, kunci rumah ada duplikatnya gue kasih ke elo, jadi elo tenang mau pergi kemana mana juga kalau bawa kunci sendiri".
Hana : siap , makasih , gue mau ngerepotin boleh ngga gue ikut wifii , belum beli kuota di sini . Paling besok sambil jalan gue beli kuota.
Sindi : sorry gue lupa mau bilang ke elo , paswordnya tanggal lahir gue, kalau elo sahabat gue tau kan tanggal lahir gue?
Hana : sekalinya ngasih paswaord sampai harus inget tanggal lahir, gue kira elo temen yang iklas ternyata harus inget tanggal lahir biar ngasih kado, ha ha ha
Sindi : ha ha ha , bisa aja elo jawabnya padahal gue itu pelupa makanya gue kasih pasword tanggal lahir gue biar gue inget terus.
Hana : oke , ini udah koneksi, thanks yah, gue ke kamar yah mau pacaran dulu hp gue udah nyala.
Sindi : alah paling elo chattan sama anak anak elo, belum pernah seingat gue elo ada cowok lain kecuali Dani, engga bosen? , hi hi hi
Hana : sekarang udah bosen , makanya udah ngga gue fikirin..
Sindi : dasar elo tuh dari dulu emang pluto (polos lugu dan tolol), berkali kali gue kasih tau juga tetap aja elo takut sama laki elo.
Hana : bukan takut, pengen jadi istri sholehah ternyata gue dikasih ayat ayat penistaan biar gue tunduk dan takut sana Dani, ha ha ha, ternyata syurga itu susah banget kalau buat gue.
Sindi : abis rumah tangga elo kaya rumah duka , makanya fikirannya neraka terus . Hi hi hi
Hana : iya kan pluto, tapi sekarang udah ngga .
Sindi : ha ha ha, kemarin kemana aja?
Hana : gue ketiduran jadi mimpi terus.
Kami berduapun akhirnya terbahak bahak tertawa. Kami mengobrol ringan setelah itu Sindi masuk kamarnya akupun masuk ke kamarku juga.
Ku lihat chattan yang masuk di handphoneku terutama Aang.0
Aang : yank , hpnya mati ? Bunda belum beli kuota?
ku telp Aang Via vidio call
Kami terus mengobrol aku bercerita tentang perjalanku dan kita ngobrol tentang rencana kita ke depan. Kebiasaanku aku langsung tertidur pulas jika sudah mendengar suara Aang, buatku suara Aang suara yang bisa membuat tubuhku tenang, suaranya membuat hatiku tenang, kata kata kebaikan dan motivasi yang setiap saat Aang berikan padaku membuat aku selalu nyaman ketika bercerita dengannya.
Aang tipe laki laki pendengar setia, Aang dengan sabarnya akan mendengarkan apa yang aku ceritakan , apapun itu, belum pernah Aang menyaggah apa yang aku ceritakan, Aang akan memberi arahan kepadaku setelah aku beres bercerita, akupun menjadi terbawa oleh alur Aang. Aku akan dengarkan seluruh cerita Aang kepadaku, nanti aku akan beri masukan setelah Aang beres bercerita.
Hubungan kami sangat nyaman karena kami sama sama saling menghargai, sebetulnya aku belajar menghargai dan sabar karena Aang yang mengajariku.
Aku bangun sebelum jam sholat subuh , ku ambil air wudhu dan aku lakukan sholat witir dahulu, terasa nikmat aku bisa beribadah kembali dengan tenang tapi aku harus jauh dengan orang orang yang ku sayangi yaitu anak anak dan Aang.
Lafadz doa kupanjatkan pada sang pencipta atas segala nikmat yang aku dapatkan, waktu sholat subuh sudah tiba, akupun mengerjakan sholat subuh setelah beres dan berdoa ku ambil buku yang selalu menemaniku buku inspirasi buat aku berjudul "la tahzan" .
Ku baca buku itu dan tak terasa aku ketiduran sambil membaca buku, posisiku masih memakai mukena juga.
Aku terbangun ketika ku dengar pintu luar ada yang membukanya, kulihat keluar ternyata Basha dengan membawa kantong plastik yang berisi makan untuk sarapan pagi .
Basha tersenyum padaku dan berkata " you oke? , bagaimana istrirahatnya semalam?." Aku pun tersenyum kepada Basha dan kukatakan " I m oke, saya tidur nyenyak".
Sindi keluar kamar dengan pakaian sudah rapih dan langsung memeluk Basha , aku agak risih juga melihatnya.
"Hello honey" kata Sindi pada Basha, "Hello" Basha menjawab sapaan Sindi.
Sindi mengajakku sarapan pagi yang Basha bawakan, aku menolaknya karena belum lapar dan sedang membaca, biar aku nanti saja sarapannya . Basha dan Sindi mereka sarapan berdua dan aku diam dikamar sambil kembali membaca buku .
Sindi : Hana aku dan Basha pergi kerja.
Hana : iya Sin hati hati .
Ku jawab sambil aku keluar kamar, ku lihat Sindi dan Basha sudah dipintu depan untuk keluar.
Sindi : Hana, gue tinggal kerja, santai saja hari ini . Nikmati waktumu buat jalan jalan.
Hana : oke, makasih Sin, nanti gue kontak lo takut gue ke sasar.
Sindi tertawa sambil mengucapkan salam dan menutup pintu gate rumahnya , akupun langsung mengunci pintu .
Jadwalku hari ini membeli kuota dan jalan jalan di sekitar katong, ku bereskan dahulu rumah sebelum aku pergi keluar supaya tenang meninggalkan rumah dalam keadaan bersih. Sambil ku dengarkan lagu religi dari Opick
RAPUH
Detik waktu terus berjalan
Berhias gelap dan terang
Suka dan duka, tangis dan tawa
Tergores bagai lukisan
Seribu mimpi, berjuta sepi
Hadir bagai teman sejati
Diantara lelahnya jiwa
Dalam resah dan air mata
Kupersembahkan kepada-Mu
Yang terindah dalam hidupku
Meski ku rapuh dalam langkah
Kadang tak setia kepada-Mu
Namun cinta dalam jiwa
Hanyalah pada-Mu
Maafkanlah bila hati
Tak sempurna mencintai-Mu
Dalam dada kuharap hanya
Diri-Mu yang bertahta
Meski ku rapuh dalam langkah
Kadang tak setia kepada-Mu
Namun cinta dalam jiwa
Hanyalah pada-Mu
Maafkanlah bila hati
Tak sempurna mencintai-Mu
Dalam dada ku harap hanya
Diri-Mu yang bertahta
Detik waktu terus berlalu
Semua berakhir pada-Mu
Aku terus mencoba untuk bisa dekat dengan Allah, sangat berat apa yang kurasakan , beban hutang yang terus menghantuiku dan rasa penyesalanku yang tinggi atas apa yang telah aku perbuat. Hanya penyesalan yang aku dapatkan saat ini.
Aku harus merelakan jauh dahulu dengan anak anak , emosiku yang tidak pernah bisa terkontrol kadang membuat anak anak menjadi sangat tertekan, ya aku ternyata bukanlah seorang ibu yang baik. Kekesalanku pada Dani selama ini selalu aku lampiaskan pada anak anakku, terkadang kepada guru guru yang bekerja di yayasan yang aku dirikan.
Aku baru sadar ternyata bamyak orang yang selalu aku sakiti dengan alasan tidak jelas mentang mrntang aku merasa disakiti, dan akhirnya akupun sampai berani menyakiti diri sendiri. Ya Allah sampai kapan aku dapat keluar dari lilitan hutang ini? Kapan aku bisa membayarnya? Aku sudah berusaha tapi tetap saja malah makin bertambah.
Semoga aku bisa kuat untuiik tetap dijalanmu , semoga aku bisa keluar dari ujian yang engkau berikan.
Aku ingin hidup normal dan bisa berkumpul lagi dengan keluarga. Aku sudah lelah, tapi aku tidak boleh patah arang, anak anak masih butuh aku untuk masa depannya, Sinar dan Zila ibu minta doanya, ibu minta kalianpun di sana untuk selalu jaga amanah yang ibu berikan. Aku melamun sambil beres beres rumah , tidak terasa sudah selesai. Hmm wanginya ruangan rumah yang baru ku pel menggunakan pewangi lavender. Lavender adalah bunga dengan wangi dan warna kesukaanku .
Aku langsung mandi dan mempersiapkan diri untuk keluar. Ku susuri jalan di katong . Katong adalah saksi bisu atas sejarah asal mula etnis peranakan Singapore , peranakan yang difahami sebagai sebagai campuran budaya antara etnis asli China dan masyarakat lokal yang umumnya melayu. Etnis ini mulai berimigrasi ke Singapore, termasuk ke Indonesia dan malaysia, pada abad ke - 15 hingga 16 melalui pesisir untuk berdagang.