Ku dengarkan radio Warna Singapore terkait berita yang diumumkan setiap hari tentang virus baru yang sudah mulai menyerang berbagai negara di dunia.
Hari ini tanggal 12 Februari 2020 di Jenewa Swiss, WHO mengumumkan nama Virus itu dengan nama COVID 19 , yaitu "CO" berarti "Corona" "Vi" untuk "Virus" dan "d" "disease" (penyakit) dan "19" untuk tahun dimana virus itu pertama berjangkit , tahun 2019.
Resmilah Virus itu bernama "Covid 19" . Di Indonesia informasi yang ku dapat masih dalam posisi aman . Tapi tetap harap harap cemas juga , karena Virus ini tiba tiba akan datang dan menyebar secara cepat jika sudah ada yang terjangkit, pola penularannya yang sangat cepat . Dengan kita hanya memegang alat yang pernah disentuh si penderita kita lupa tidak membersihkan tangan, kita suka lupa menegang area muka seperti hidung . Virus itu terhirup sama kita langsung akan menyebar ke tubuh kita terutama menyerang pernapasan .
Pola hidup yang bersih terus di umumkan oleh pemerintah Singapore, terutama kita harus mencuci tangan . Jarak 1 meter ditempat publik mulai diberlakukan jika tidak mengikuti akan terkena denda.
Kumpulan orang tidak boleh lebih dari 10, supaya bisa terdeteksi jika terjadi jangkitan baru.
Karantina 14 hari dijadikan Standarisasi jika kita pernah kontak dengan orang yang dinyatakan positif terkena Virus Covid 19 serta yang baru pulang dari luar negri terutama dari China mulai diberlakukan karantina.
Kasus setiap hari yang positif terus bertambah, bukan hanya di Singapore tapi sudah melanda negara negara di dunia.
Aku ingin pulang tapi uang buat beli tiket pesawat belum ada, haruskah pulang tanpa kejelasan kerjaan apa yang bisa menutupi kebutuhan dan anak anakku, jika aku mengajar lagi . Gaji honorku tidak akan cukup.
Aku ingat ketika muridku dulu yang di SD Girimulya senang sekali menggambar, kulihat di statusnya banyak hasil hasil gambar yang dijadikan komik. Aku ingat tentang hobiku menulis. Ku ingat tujuh belas tahun lalu jika aku mengajar pra SD aku membuat buku panduan Sendiri, murid muridku berhasil dalam tiga bulan bisa baca tulis.
Kenapa aku tidak menulis saja, pengalamanku mengajar sudah duapuluh tahun itu cukup buat aku bisa berkarya dalam bentuk buku buku pelajaran yang bisa aku terbitkan untuk Usia PAUD . Begitu bahagianya aku. Ku ambil pulpen dan kertas untuk membuat kerangka buku yang akan aku buat.
Tidak perlu lama , dalam dua jam aku sudah bisa membuat kisi kisi kerangka karangan buku yang akan aku buat , ku rasakan jika aku menulis dan hatiku sangat tenang ide kreatif bisa muncul dalam seketika , jika sedang tidak tenang jangankan ide kreatif apa yang akan ditulispun tidak ada sama sekali.
Aku langsung membayangkan biarpun aku dirumah mendampingi Aang suatu saat kita setelah menikah , tapi aku punya kegiatan yang produktif.
Rumah tanggaku bisa aku urus, akupun bisa tetap bekerja dirumah.
Ideku aku sampaikan pada muridku, aku minta muridku membuat kreator para tokoh dalam buku buku pelajaran yang akan aku buat.
Muridku yang kupanggil dengan Ujang merespon baik apa yang akan aku lakukan.
Aku jadi intens komunikasi dengan ujang , dulu dia muridku , tapi saat ini aku jadi banyak belajar dari dia, anak anak muda sekarang banyak ide kreasi kekinian , dibanding aku yang sudah tua. Terkadang lebih banyak lupanya ketimbang ingatnya. Semua harus aku tulis biar akan aku baca baca lagi jika aku lupa.
Bahagianya aku , dengan konsep yang sudah aku buat , akan aku pasarkan ke seluruh Indonesia , aku punya PT Sendiri , kenapa harus takut melangkah harus yakin, itulah yang ada dalam fikiranku saat itu.
Ku dapati chatt dari temannya Zila bahwa Zila akan menikah di bulan maret, bagaimana terpukulnya aku mendengar berita itu, aku sama sekali tidak pegang uang. Baru saja tiga hari yang lalu aku membayar hutang bekas biaya rumah sakit Zila.
Aku chatt de Sinar dan menanyakan kabar tersebut, akupun chatt Aang untuk meminta khabar apa yang terjadi.