Aku tidak bisa makan sama sekali, delapan hari sudah aku sama sekali tidak makan, tidak ada rasa lapar sedikitpun.
Ku ceritakan ke Sinar kalau Aang akan menikah karena dijodohkan oleh orang tuanya. De Sinar menjawab dengan bijak " om orang baik bu, jika itu membuat om bahagia kita doakan om".
Jawaban de Sinar kepadaku membuat aku menjadi tertegun dan berfikir positif. Ya,memang benar Aang laki laki baik dan tanggung jawab. Kenapa aku harus bersedih. Bukankah menuruti perintah orang tua adalah ibadah terbaik.
Mengapa aku harus marah dan bersedih. Orang tua selalu menginginkan yang terbaik untuk anak anaknya. Aku yakin orang tua Aang juga mengingkan yang terbaik untuk Aang sebagai anaknya.
Ku coba terus mencari hikmah di balik ini semua, aku baca setiap chatt aku dengan Aang , sebagai rasa rinduku pada Aang yang sudah tidak bisa kontak.
Aku rindu suaranya Aang, yang akan bisa membuat aku tertidur pulas jika Aang sudah menelponku.
Setiap kata yang aku dapatkan dari Aang adalah kata kata baik , tidak ada hujatan sama sekali, selalu motivasi setiap apa yang di tulisnya.
Diawali dengan salam , Aa sayang bunda , jaga diri baik baik, yang sabar dan ikhlas. Setiap saat Aang selalu ingatkan itu padaku.
Ya Allah Aa, kenapa bunda harus bersedih , seharusnya bunda bahagia , jika pernikahan itu membuat Aang bahagia.
Bukankah Aang selalu mengajarkanmu untuk Ikhlas dan Sabar, inilah saat kamu buktikan itu Hana. Hatiku berkata seperti itu.
Aku terus mengambil air wudhu, ku coba menenangkan diri dengan mengadu pada Allah, menagadukan seluruh keluh kesah yang aku rasakan , megadukan apa yang saat ini kurasakan.
Air mataku terus berjatuhan dalam setiap sujudku, aku begitu naif , aku bukanlah manusia baik baik, terlalu banyak dosa yang aku perbuat sehingga Allah banyak menegurku.
Mengingatkan aku , bahwa Allah adalah maha yang kuasa, apapun rencana ku susun sebagai manusia, rencana Allah lebih indah untukku .
Seperti terasa pahit, pasti sangat pahit, bukankan obat itu rasanya pahit? dan kamu akan sembuh setelah kamu meminumnya.
Inilah cara Allah menyembuhkan aku, aku yang bodoh dan banyak dosa, Allah ingin membersihkan semua itu darimu Hana . Ku kembalikan semua motivasi pada diriku sendiri.
Hanya aku sendiri yang bisa menyembuhkannya, jika mau sembuh minumlah obat itu, jadikan sabar dan keiklasan sebagai obat untukmu saat ini.
Aku terus introspeksi diri, untuk terus membangkitkan hidupku bahwa aku harus bisa melewati ujian ini.
Di bulan Ramadhan pertama kali aku ada di negara orang lain dalam keadaan pandemik. Aku rindu suara Adzan dan Sholat dalam masjid.
Tidak bisa aku lakukan karena semua masjid di tutup, dalam kesendirian bulan Ramadhan bulan penuh hikmah ini aku munajat padamu ya Rabb.
Aku berserah padamu ya Rabb atas apa yang aku terima saat ini. Ku ingat bagaimana selama ini aku bersama Aang, bukankah aku harus syukuri, Aang selalu ada buatku setiap saat.
Aku selalu dijadikan ratu terbaiknya, meskipun kita berjauhan, tidak pernah Aang menghianatiku, hari hari Aang dihabiskan untukku dan anak anak.
Semua pengorbanan Aang diberikan padaku, pantaskah aku membencinya? Membenci orang yang telah menyelamatkanmu untuk berhijrah? Menjadi manusia lebih baik dan dekat dengan tuhannya.
Hatiku sangat pedih dan itu sangat manusiawi, ssbagai manusia aku ingin selalu dalam keadaan di cintai dan di nomor satukan oleh pasangannya.