“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata.” (QS Al-An’am [6] ayat 59)
***
Hari ini, langit pun seperti mendukung. Bagaimana matahari bersinar cerah dan awan tipis-tipis terbentang merata melengkapi keindahan. Angin tidak datang bersicepat, bersilirsilir menyejukkan. Suasananya ramai, para tamu undangan bertambah sedikit demi sedikit memenuhi pelataran luas berlapiskan rumput halus yang sudah dihias sedemikian cantiknya. Banyak bunga-bunga, bola lampu listrik, penuh balon berwarna putih dan merah muda. Meja dan kursi ditata rapi, serta sebuah altar yang tampak sederhana, tapi sangat memanjakan mata.
Semuanya menanti tidak sabar; sang Ratu sehari muncul, berjalan anggun penuh suka cita di atas karpet merah menuju salah satu pintu awal dari lembar kehidupan. Memakai kebaya putih yang cantik, memukau semua mata yang melihat. Kecantikannya yang bisa menenangkah hati si Pangeran yang terus merasa tidak tenang sebelum ijab dikumandangkan.
Di satu sisi, ada seorang yang terluka. Menyembunyikan rasa sedihnya di dalam dada. Menyesal sudah bukan lagi pilihan, tapi akibat dari yang sudah ia lakukan. Walaupun wajahnya berseri-seri, ikut tersenyum dan merasa bahagia, tidak ada yang tahu kecuali sang Pemilik Hati, jika hatinya menangis, menjerit tidak berdaya.