"Embun selalu muncul saat pagi saja.
Tapi tidak denganmu,
kamu selalu muncul bahkan sepanjang waktu,
pagi, siang, sore, hingga malam.
Dan,
embun menghilang saat matahari muncul.
Tapi kamu,
menghilang hanya saat aku tersadar
dan ternyata kamu selalu ada dalam lamunan pikiranku."
Saling Tersenyum
Ini ingatanku pada tahun 2006 di kota Banjarmasin.
Di tempat yang kami namakan sama. Ampi memegangi satu balon di tangan kirinya dengan sangat erat, dan tangan sebelah kanannya memegangi makanan yang akan kami berikan untuk semut-semut hitam.
Kami meletakannya di bawah pohon. Aku dan Ampi memperhatikannya beberapa menit. Lalu ada dua semut yang lewat, kami pun sedikit menjauh. Dari jarak yang tidak terlalu jauh aku dan Ampi tetap memperhatikannya lama-kelamaan semut itu bertambah banyak. Kami saling tersenyum melihatnya.
Setelah itu, Ampi berlari dengan memegangi satu bolan di tangannya. Aku juga ikut berlari, kami berdua saling berlari dan tertawa bersama.