"Cahaya cerah tergambar dengan jelek.
Pohon-pohonlah yang menjadi penyebabnya.
Awan yang saling berjalan sesekali juga menjadi penyebabnya.
Tapi penyebab-penyebab itulah yang bisa menjadi tempat mendungmu.
Bukan aku."
Bukan Aku
Ini cerita ingatanku pada tahun 2006 di kota Banjarmasin.
Sega, aku tahu bukan namaku yang kamu panggil itu. Ampi, dan bukan aku yang kamu dengar untuk memanggil namamu itu. Aku yang hanya bisa jatuh cinta diam-diam denganmu. Dan kamu hanya bisa jatuh cinta dengannya, bukan aku.
Waktu itu saat pulang sekolah Ampi tiba-tiba menghampiriku, yang berjalan mau menuju parkiran sekolah.
“Ayah ... apa ayah tahu hari ini Ampi sangat senang.”
Aku pun kemudian menghentikan langkah kakiku setelah mendengar perkataan dari Ampi.
“Begitu ya, lalu apa yang membuatmu senang?” tanyaku.
“Kemarin Sega, hmmm ... Kak Sega memberikan aku satu balon dan selembar kertas, kertas itu terikat di ujung tali pengikat balon.”
“Kertas," kataku lagi.
“Iya kertas,” kata Ampi sambil menatapku.
“Lalu ada apa dengan kertas itu?”tanyaku.
“Kertas itu ada tulisannya,” jawab Ampi.
“Apa isi tulisannya?”