Namaku Yanti
Namaku Yanti, iya namaku Yanti, kali ini aku tidak cerita tentang kegiatanku pergi ke tempat beraroma jeruk lagi. Karena menurutku aku pergi ke sana atau tidak, ingatanku tidak bisa kembali juga, jujur aku menyerah, ditambah semenjak sudah dapat pekerjaan, aku tidak bisa lagi menyempatkan waktuku untuk pergi ke sana juga.
Oya, aku yang merawat pasien bernama Renardi Sega Ture. Orang pertama, yang mengisahkan ingatan masa kecilnya sampai dia remaja, denganku. Saat aku melakukan dinas kuliah yang pertama di rumah sakit, di kota Banjarmasin.
Dan saat dinas kuliah semester akhir, aku bertemu dengan seorang pasien lagi bernama Sumardi Sega. Dia juga menceritakan masa kecilnya sampai dia remaja. Lalu beberapa hari yang lalu, aku bertemu lagi dengan seseorang pasien bernama Ampi. Orang ketiga yang juga menceritakan masa kecilnya. Ternyata ingatan mereka bertiga memiliki keterkaitan hubungan cerita yang sama. Hanya saja, aku bertemu dengan Ampi cuman lewat mimpi, dan anehnya, wajahnya Ampi mirip denganku.
Awalnya, aku tidak begitu mempedulikan kisah dari Renardi Sega, meskipun ada rasa sedih setelah mendengarkan kisahnya. Tapi, setelah bertemu dengan Sumardi Sega, dan Ampi, aku jadi seperti dihantui mereka bertiga, selalu merasa gelisah, sedih, dan menjadi penasaran, ditambah lagi di dalam mimpi, wajahku dan Ampi mirip.
Semenjak itu aku juga jadi sering melamun, kata orang-orang di sekitarku. Tapi saat mereka menanyakan kenapa aku? aku selalu menjawab pertanyaan mereka begini, aku tidak apa-apa, aku baik-baik saja.
Aku duduk di depan cermin, teringat kisah mereka, mungkin sedari tadi aku melamun lagi di kamarku.
Di kamarku, ada tiga lemari satu lemari berisi baju pakaianku, satu lemari buku, dan satu lemari lagi lemari rias. Ranjangku kecil saja yang hanya muat untukku saja.
Di kamarku hanya ada satu foto yang terpasang di dinding, fotoku waktu acara wisuda dulu hanya ada aku dan ibu di foto itu. Aku tidak punya lagi foto satu keluarga bersama ayah, dan foto-fotoku masa kecil, semenjak rumahku kebakaran beberapa tahun yang lalu kata ibu.
Aku tidak bisa lagi mengingat masa kecilku, semenjak peristiwa kebakaran waktu itu. Dan aku juga tidak terlalu menanyakan.tentang peristiwa itu lagi, takut membuat ibu jadi sedih.
Di meja rias, memang ada foto keluarga, tapi hanya ada aku, dan ibuku di sana, karena kami baru saja berfoto kemarin. Di kamarku, juga ada jam dinding dan aku lihat jam sudah menunjukan jam 07:30.
Dengan cepat aku memasukkan ponselku ke dalam tas, karena hari itu aku harus berangkat pergi kerja.
“Yanti ....” Tiba-tiba ibu memanggilku.