Usaha yang Dianjurkan Oleh Diri Sendiri
Aku mencoba mencari berkas kuliahku dulu. Mencari data-data alamat pasien bernama Renardi Sega Tureza dan Sumardi Sega, di bagian identitas ASKEP yang pernah kutulis waktu dinas dulu. Ya, walaupun di ASKEP itu aku hanya menulisnya dengan nama inisial, tapi aku masih ingat menulis nama Renardi Sega Tureza dengan nama inisial RST dan Sumardi Sega dengan nama inisial SS.
Aku mencarinya di dalam gudang rumahku. Gudang itu gudang khusus penyimpan kumpulan buku-buku, dan barang-barang yang tidak terpakai lagi, tapi masih berharga dan sayang kalau di buang. Ibu dan aku menyimpannya di sana.
“Yanti, kamu di mana Nak?” tanya ibu dari luar.
“Iya Bu, Yanti di sini, di dalam gudang.”
“Cari apa kamu Nak? Jangan bilang kamu mau cari pacar di sini,” kata ibu yang tiba-tiba muncul berdiri di depan pintu gudang.
“Ibu bercanda mulu, Yanti lagi cari ASKEP Yanti waktu kuliah dulu Bu, apa Ibu tahu di mana?”
“Ada di situ, memang untuk apa kamu cari ASKEPmu?” tanya ibu sambil masuk menuju ke sebelah kiri pojok gudang.
Aku hanya diam lalu melangkah mendekati ibu.
“Waaah iya ini ASKEP Yanti, terimakasih Ibu," kataku sambil memeluk ibu dan mataku melihati tumbukkan buku data-data ASKEP.
“Baiklah ibu mau pergi ke warung dulu ya, mau beli bumbu dapur, ada yang habis.” Lalu ibu keluar meninggalkan aku sendirian di gudang.
***
Aku sudah membuka data-data catatan ASKEPku, tapi tidak juga menemukan data-data identitas alamat dari pasien bernama Renardi Sega Tureza dan Sumardi Sega.
Sampai ibu masuk ke gudang lagi, dan berpuluh kali bertanya denganku, untuk apa, dan apa yang sebenarnya aku cari. Karena seringnya ibu bertanya, akhirnya aku memberitahu ibu kalau aku ingin mencari alamat seorang pasien.
“Aku ingin mencari alamat seorang pasien Bu.”
“Siapa namanya, barang kali ibu bisa membantumu mencari.”