Kelilipan
Mungkin mataku kelihatan seperti mengamati tensimeter yang terletak di atas meja, tapi sebenarnya pikiranku tidak ke sana. Pikiranku ke suatu tempat yang silau, yang membuat mataku berair, dan mungkin juga membuat warnanya menjadi memerah. Terang sekali di sana, aku menatap langit dan ada satu balon warna merah muda yang terbang di sana.
”Hi Yan ... hari ini belum ada pasien ya.”
Aku hanya mengangukkan kepalaku.
“Kamu kenapa, matamu merah?” tanya Nanai.
“Tidak apa-apa, tadi kelilipan,” jawabku sambil beberapa kali mengedipkan mata.
Tiba-tiba ada seorang laki-laki separuh baya berlari masuk, sambil menggendong seorang perempuan sebaya yang terlihat lemah. Lalu merebahkannya di atas bed pasien.
Nanai langsung berlari menghampiri pasien, namun tidak denganku, aku hanya memperhatikannya saja.
“Yan ... minta tolong ambilkan tensinya,” perintah Nanai.
“Iya,” sahutku sambil mengangukkan kepala.
Menunggu Jemputan