Bara Segara

Tsugaeda
Chapter #6

Bab 6

Kantor JKTNews TV, Kedoya, Jakarta Barat

Bella terlambat datang ke kantornya pagi itu. Ia baru tiba pukul 10.00 WIB, padahal biasanya ia sudah harus ada di sana jam tujuh pagi. Namun, Bella memang sudah izin kepada atasannya dan mendapat dispensasi. 

Ini adalah hari pertamanya masuk kantor setelah dua pekan meliput bencana Gunung Sinabung di Sumatera Utara. Rekan-rekan kerja yang melihatnya kembali pagi itu semuanya mengomentari kulitnya yang menjadi lebih gelap.

Welcome back, Bel. Tanning-nya berhasil, ya?” goda Inge, rekannya yang kubikel kerjanya bersebelahan dengan Bella.

“Gembel! Lo orang keseratus yang ngomongin kulit gue. Pada nanya kabar, kek,” gerutunya sembari menaruh tasnya di atas meja kerja.

“Ya, udah, oleh-olehnya mana, sini .…”

“Pala lo oleh-oleh. Orang di sana lagi bencana.”

Inge tertawa geli. 

Bella kemudian menyadari orang-orang di sekelilingnya tampak lebih sibuk dari biasanya. Di ruang siaran sedang ada live breaking news yang dibawakan oleh rekan presenternya, Juna. Sementara di ruang liputan, para jurnalis dan editor hiruk-pikuk berdiskusi, berdebat dan hilir-mudik. 

Ia melongok ke ruang rapat redaksi dan mendapati pemimpin redaksinya sedang berbincang serius dengan koordinator liputan. 

“Ada heboh apa nih?” tanyanya ke Inge.

“Ada kapal dibajak di Somalia tadi malam. Barusan ada statement presiden.” 

“Kapal Indonesia?” 

“Iya.”

Bella kembali menoleh ke ruang rapat redaksi. Novalia, si koordinator liputan, tak sengaja menatapnya dari dalam ruang kaca. Ekspresi atasannya itu yang tadinya tegang mendadak berubah ceria setelah melihat Bella. Perempuan itu berdiri dan membuka pintu kaca ruangan dan memanggil, “Bella, sini, deh!”

Gadis itu menurut. Ia berjalan mendekati ruang rapat redaksi dan masuk ke dalam. Di sana ia disambut oleh dua atasannya, Novalia si Koordinator Liputan dan Rumbeh yang menjabat sebagai Pemimpin Redaksi. Novalia berusia lima tahun lebih tua dibanding Bella. Sementara itu, Pak Rumbeh jauh lebih senior.

“Selamat datang kembali, adik gue paling cantik,” kata Nova memeluk dan mengecup pipi kanan dan kiri Bella. 

“Hmm, ite …,” kata Rumbeh yang langsung dipotong oleh Bella, “Dilarang komen soal kulit gosong!”

“Ah, gak, cuman mau komen, rambut lo item banget.”

“Dih.”

“Kita semua kangen lo, Bel,” kata Nova, “Apalagi Pak Rumbeh, tuh, berasa sepi kantor ini gak ada anak buah kesayangan.”

Lihat selengkapnya