Namaku Bara, Bara Semesta Patra. Aku lelaki pemberi hangat pada setiap perempuan yang menginginkannya, aku lelaki dengan hangat tubuh melebihi api unggun para pendaki. Aku lelaki yang mampu menjadi selimut di malam hari. Sesuai dengan namaku, Bara. Maka hangatku tak pernah padam. Perempuanlah menjadi kayu bakarnya, hingga baraku terus meraja lela. Berkobar tanpa ada rasa gentar. Karena Bara inilah aku mendapat sesal yang sampai saat ini tak mau diusir pergi, sesal yang benar-benar aku sesali. Sesal yang mungkin memadamkan bara pada jiwaku.