Baron Vengeance

Panipun
Chapter #17

BAB 16 : Rival Bebuyutan

Seorang pria dengan rambut kemerahan berlutut di hadapan Tuan Putri. Dia menggenggam tangan wanita itu lalu mengecupnya tipis. "Saya kembali, Yang Mulia."

"Sudah cukup, Kashawn. Perilaku ini seperti bukan dirimu." seloroh Putri Evangeline sambil tertawa kecil. Mereka bertemu di pintu utama istana Chrysta.

Netra hijau milik Kashawn yang teduh menelisik lebih jauh raut wajah lawan bicaranya. Dia tersenyum simpul kemudian kembali berposisi tegak. Tubuhnya yang kekar terbalut seragam kerajaan serta pin bertengger manis. Ukuran pakaiannya sengaja dibuat pas sehingga menampilkan kepadatan lekuknya samar.

Kashawn pergi selama beberapa minggu sibuk memimpin wilayah Duchy Randolp. Dia menjalani semua permintaan ayahnya sebelum jatuh sakit. Dia mengemban tugas sementara sampai ayahnya kembali pulih seperti sedia kala. Putri Evangeline dengan kemurahan hatinya mengizinkan Kashawn. Meskipun harus mempertaruhkan statusnya sebagai ksatria pelindung Tuan Putri.

"Akhir bulan ini jadwalku semakin padat sampai mengurangi waktu istirahat. Aku jadi mulai merasa jenuh, bagaimana kalau kita jalan-jalan keluar istana?" tawar Putri Evangeline.

"Saya tahu kewajiban anda sungguh berat sebagai Putri Mahkota," Kashawn sengaja menggantungkan kalimatnya. "Suatu kehormatan bisa bersanding dengan anda, Yang Mulia."

Putri Evangeline tersipu malu, responnya yang dia tunjukkan setiap kali mendapatkan pujian dari siapapun. Seumur hidup hanya satu orang yang tidak pernah memujinya yaitu Baron Gevariel.

"Saya memiliki rekomendasi toko kue manis, jika anda bersedia saya akan segera menyiapkan kereta kudanya."

"Tentu saja! Aku akan mengganti gaunku dulu supaya tidak menyulitkanmu nanti. Model yang lebih sederhana lebih baik bukan?"

Kashawn terkekeh kecil mengingat kejadian di masa lampau dimana Tuan Putri menginjak bawah gaunnya sendiri yang kepanjangan. Wanita itu hampir tercebur ke laut saat mereka sedang menghadiri acara peresmian pelabuhan terbaru. "Baiklah, saya akan menunggu di depan."

Wanita berambut keemasan itu bergegas ke kamar lalu memanggil Cleo. Gadis itu berhenti dari kegiatan bersih-bersihnya bertepatan saat melihat Tuan Putri. Evangeline langsung menyiapkan diri dibantu pelayannya itu. Setelah selesai Cleo mengantarkannya sampai ke depan istana. Kashawn dengan gagahnya membukakan pintu kereta kuda nan mewah tersebut untuk Putri Evangeline.

"Cleo, ayo masuk kau juga harus ikut," Putri Evangeline mengulurkan tangannya ke Cleo yang ada di bawah.

Gadis itu menoleh sejenak menghadap Kashawn memberi salam. Lalu beralih menatap Tuan Putri penuh ragu. "Tapi pekerjaan saya belum tuntas, Yang Mulia."

Lihat selengkapnya