Akan kuceritakan padamu hal yang mengusik hariku, hatiku jangan kau tanya. Ini tentang pembagian rasa, tentang penipuan tak kasat mata, karena kukira aku satu-satunya, tapi ternyata ada kemungkinan menjadi yang ke satu saja.
Haha-hihi di warung kopi yang didominasi laki-laki sangat tidak mungkin tidak membahas perempuan primadona. Bahkan, dewasa ini perempuan Indonesia kembali dihantam citra semakin mudah digapai mahkotanya. Ah, ingin sekali kuhapus bagian ini di hidupku, tapi aku pun tak lepas dari kontribusi terhadapnya, banyak atau sedikit, itu perkara lain.
Laki-laki dengan pribadi bebas merdeka punya ciri lepas kala bercanda. Bahkan, candaan soal perempuan idamannya dan hasrat terpendamnya diobral terpental-pental di meja obrolan. Sambil makan, sambil tiduran, sambil menunggu barang dagangan.
Jika kau ingin tahu mata laki-laki, perhatikanlah kamera. Karena apa yang ditangkap dan dipotret olehnya adalah sesuatu yang punya nilai 'indah,' sesuatu yang memanjakan hasrat alamiah laki-laki, sesuatu yang memanjakan hormon-hormon dalam tubuhnya.
Secara psikologis, cinta hanya sekumpulan reaksi kimia dalam tubuh. Ia tidak lebih dari hormon-hormon yang tumpang tindih dan saling mengalahkan satu sama lain. Sama bukan? dengan jiwa laki-laki yang cenderung lebih dominan. Ia ingin jadi pemimpin, ingin jadi tak terkalahkan, ingin jadi tak t e r b a n t a h k a n.