Masih teringat jelas potret yang kau jadikan foto profil aplikasi obrolan berwarna hijau. Seorang perempuan muda dengan kulit putih mulus, mata sipit, rambut lurus berwarna, hidung mancung, dan gaya masa kini dengan hot pants, kardigan compang camping, dan kaus hitam polos dengan lekuk tubuh khas perempuan ideal, perempuan tipemu.
Geledek menggema dan petir menyambar hariku yang sedang baik-baik saja. Sudah dipastikan keping hati kembali patah sepatah-patahnya.
Pasalnya, aku belum di titik itu. Pasalnya, aku tidak tahu apakah bisa ke titik itu. Pasalnya aku belum mencapai potensi terbaikku. Hingga apapun yang kamu lakukan dengan harimu yang penuh perempuan selain aku, membuat rasa takut beralih menjadi amarah.