Baru Satu

#diksidisuduthari
Chapter #8

Wajar

Dahulu, motivator mengatakan, bila ingin tahu masa depan seseorang lihatlah lima orang teman terdekatnya. Sekarang, untuk mendapat jawaban yang sama, lihatlah isi berandanya. Betul sekali, beranda media sosialnya.


Nah, di bawah langit sore di pantai, gawaiku kehabisan batrai. Kupinjam milik suamiku, karena memang kami terbiasa leluasa bebas membuka gadget satu sama lain, sejak sebelum menikah.


Setelah selesai memotret siluet, kubuka media sosial yang konten utamanya visual. Rencananya akan kumasukkan akunku di sana, seraya keluar dari akun media sosialnya.


Namun, jariku terpelintir ke bagian beranda, bagian eksplor dengan ikon kaca pembesar. Seketika terperanjat seluruh tubuhku, memanjat dan menurunkan konten di sana yang semuanya berbau hasrat pria.


Ah, lagi-lagi kupergoki pemandangan yang sangat tidak kusuka, keadaan yang ingin kuhapus di alam dunia, situasi yang memaksaku memejamkan mata dan mengunci mulut rapat-rapat.


Lalu, ia kembali dengan wajah datar tanpa ekspresi menghadapi aku yang mematung di depan matanya. Ia bertanya,


"Apakah ada yang salah?"

Lihat selengkapnya