BAB 4 : “INI GAYA BASKET GUE!”
Pertandingan Basket Senior-Junior masih berlanjut. Skor dipapan menunjukkan 3-4. Tapi, sayangnya pemain senior sudah mulai menguasai 60% permainan dilapangan. Tim Junior yang tadi sempat unggul diawal-awal waktu sudah mulai ditekan. Permainan dari tim senior semakin baik dan semakin serius semenjak Tobio mencetak 3 poin ke ring lawan. Sekarang serangan berikutnya diluncurkan oleh serangan kombinasi antara Satoru dan Minamoto. Ini merupakan sebuah rahasia yang akan diungkap tim senior kepada junior. Minamoto menggunakan kecepatannya membawa bola melewati Ryuji dan Kazao. Gocekan yang indah dari Minamoto membuat mereka berdua terhenti langkanya dan hanya memandangi Minamoto dengan terkejut.
Yosh!.. ini dia…. Serangan duet Satoru dan Minamoto. “Devils Attack!” Gumam di hati Ikki dan gembira seperti pembunuh melihat serangan mereka berdua. Minamoto kemudian mengumpan Satoru disisi kanan. Tangkapan yang bagus dari Satoru. Tapi, Kageyama sudah siap siaga didepan Satoru. Satoru langsung saja bersiap melakukan posisi shooting. Kakinya yang sedikit diturunkan lalu kembali tegak bagaikan ingin mengeluarkan semua tenaga dari ujung kaki sampai ujung kepala untuk dipusatkan kedua tangannya untuk menembak. Kageyama yang sudah sigap melompat dan melakukan block dengan tangan kanannya. Bola dilepaskan oleh Satoru. Awalnya Kageyama mengira bola itu bisa ia hentikan. Ternyata tidak, Satoru tidak menembak bolanya. Kageyama terkejut.
Apa?!.. bolanya…. Hanya terlempar ditempat saja??..
Satoru melemparkan bola tersebut hanya diarahkan ke kiri dan tidak melesat langsung ke ring. Kageyama telah tertipu dengan lemparan Satoru.
“Maaf ya… bola ini masih kami kuasai…”
Satoru mengatakan hal demikian. Lalu, ia kembali berlari kedepan setelah bola di lempar menuju ke Minamoto dan menghindari Kageyama. Setelah menerima bola, Minamoto yang sudah didekat ring basket segera melakukan Lay-up. Bola pun masuk, tim senior mendapatkan poin 2. Skor menjadi 5-4. Penonton menjadi bersemangat berteriak. Bahkan penonton dari siswa kelas 2 dan 3 sampai heboh sendiri. Ikki yang duduk disamping panitia hanya tersenyum saja. Tama dan Ryuzaki tampak sedikit gelisah. Sementara Ryouta yang duduk dibangku cadangan timnya hanya diam memandangi tajam pertandingan. Lalu di tribun, Alisha dan Mikasa sampai gregetan melihat pertandingan tersebut.
“Tim senior nggak mau kalah, ya?" tanya Mikasa saat melihat pertandingan.
“Tentu saja, mereka’kan senior. Harus membuktikan kualitas permainan mereka.”
Disisi lain, Nakamura-sensei bersama Miyako-sensei yang melihat pertandingan merasa sangat senang. Bahkan Miyako-sensei sampai memuji Nakamura-sensei yang juga sebagai Pembina tim Basket Ishiyama.
“Sensei? Anda pastinya cukup bangga’kan murid-murid di tim ini tampil sangat baik?”
“Oh.. tentu saja. Lagipula ini pertama kalinya aku melihat kekuatan senior-junior seimbang. Bahkan aura kompetisi mereka sudah mulai terasa di awal pertandingan”
“Saya bangga pada anda, saya yakin mereka akan terus bersemangat jika anda menjadi Pembina tim ini.”
“Ah, Miyako-sensei. Jangan berlebihan begitu. Biasa aja kok”
Nakamura-sensei sampai tersenyum malu dan sedikit menggarukkan kepalanya.
Pertandingan yang masih dalam quarter pertama ini masih diungguli tim senior. Bahkan serangan terus diperagakan tim senior sampai poin yang tercipta cepat sekali. Tim junior meskipun tidak mau kalah hanya bisa menyerang beberapa kali dengan mengandalkan serangan balik. Sayangnya hanya 3 kali mereka berhasil mencetak angka. Lima menit setelah itu, Ikki meminta Time out kepada panitia. Permintaannya pun dikabulkan. Bunyi pluit yang keras oleh Takaki-sensei yang menjadi wasit menghentikan pertandingan sejenak. Para pemain dari kedua tim bernafas sejenak dan memulihkan energi mereka. Kemudian, kedua tim kembali berdiskusi untuk menyusun strategi kembali.
“Wah…. Nggak nyangka tempo permainan menjadi sedikit cepat.. sampai aku sendiri hampir nggak bisa nafas.”
Mikleo berkata sambil mengatur nafasnya.
“Itu benar, serangan dan pertahanan mereka ku akui sangat bagus. Walaupun mereka pernah bertanding hanya sampai perempat final. Tapi, kualitas mereka sudah seperti pemain juara.”
Kazao menambahkan pembicaraan sampai ia terkagum sendiri dengan tim senior
“Meski begitu kita juga nggak boleh kalah ’kan?”
Matsunaga bertanya kepada semua pemain tim junior.
Bagaimana ini… aku harus menyusun strategi apa?
“Tama-kun, apa kau ada ide ?” Mikleo bertanya kepada Tama.
“Hmm… “ Tama mengangguk. “coba kalian lakukan man to man defense?”
“Man to man defense itu apa?” Kageyama bertanya karena agak bingung
“Kamu nggak tahu ya? Man to man defense itu dimana pemain menjaga satu dari lima pemain. Jadi, setiap masing-masing individu menjaga satu orang. Tapi, harus ketat. Jangan sampai mereka lolos! “
Kata Ryuji menjelaskan sedikit kepada Kageyama
“Oh, itu seperti one by one, gitu?”
“Betul sekali…”
“Baiklah kalau begitu.. kita pakai strategi Tama”
Di bangku tim senior, mereka juga sedang berdiskusi
“Mereka sepertinya mempunyai sebuah rencana.. “ Sorey berkata kepada para pemain senior
“Itu memang benar… sepertinya ide tersebut berasal dari si Anak Indonesia itu. Melihatnya dibangku cadangan saja sudah merinding. Bagaimana kalau dia bermain nanti?”
Minamoto sampai terkagum melihat Tama dengan tatapan serius.
“Yang terpenting adalah melakukan serangan. Lagipula kita ’kan masih punya celah untuk menembus pertahanan mereka.” Satoru berbicara kepada Minamoto
“Hmm.. kamu benar Satoru.. baiklah, semuanya. Kita fokus menyerang. Untuk Kyo, Sorey dan Tobio. Kalian bersiap di luar lingkaran. Aku dan Satoru akan mencoba masuk kedalam lingkaran. Selebihnya kita improvisasi saja permainan ini.”
“BAIK!!” semua berseru setelah mendengar arahan dari Minamoto.
Minamoto dan yang lainnya sepertinya sudah selesai berdiskusi. Aku yakin mereka akan fokus menyerang. Dan di tim Junior pun mereka sudah selesai berdiskusi. Tapi, aku kok merasa bakal ada sesuatu yang aneh ya? Terutama Tama-kun, ia seperti menyimpan rahasia.
Ikki melihat dengan seksama wajah Tama. lalu, dengan matanya yang memiliki analisa seperti sistem komputer mengamati terus dia. Kemudian, ia cukup terkejut dengan hasil analisa dari Tama. Dinilai dari power, attack, defense, body balance, technique dan accelerationnya menunjukkan bahwa semuanya diatas 85%. Benar-benar memiliki bakat alami. Ikki sudah menilai beberapa dari kemampuan mereka seperti Mikleo yang hampir sama dengan Tama, Kazao, Ryuji dan Matsunaga. Sisanya tinggal Kageyama dan Ryuzaki yang belum dinilai dari analisanya. Skor menunjukkan 15-10. Senior masih unggul dari Junior. Pertandingan kembali dilanjutkan, bola mulai dipegang oleh senior. Kyo memberi umpan kepada Satoru. Alangkah terkejutnya Satoru saat membelokkan badannya kekiri melihat para pemain junior sudah melakukan marking masing-masing. Itu pun dijaga sangat ketat. Kyo yang masuk kembali ke lapangan sudah langsung dihadang Mikleo. Satoru juga dijaga oleh Matsunaga.
Heh… apa ini? Pertahanan mereka menjadi rapi?
Satoru dalam hati sampai kaget melihat pertahanan mereka yang mengikuti arahan dari Tama. Lalu, Satoru melewati Matsunaga. Matsunaga yang tidak bergerak membiarkan Satoru melewatinya. Tapi setelah ia melewati Matsunaga, Kageyama sudah langsung menjaga Satoru. Satoru berhenti berlari. Kaget bercampur bingung melihat gaya permainan junior. Tak disangka, 'tidak ada angin, tidak ada hujan'. Bola yang disentuh dan dipantulkan Satoru langsung tersapu oleh stealth dari Matsunaga yang ada dibelakang. Satoru sampai terkejut lagi dan baru menyadari bahwa Matsunaga masih dibelakang.
Jadi begitu ya rencananya? Satoru dibiarkan melewati Matsunaga, setelah Kageyama menghadangnya, Matsunaga yang dibelakangnya langsung melakukan stealth. Tunggu..!! Jadi tadi masih ada Matsunaga? Kupikir ia berpindah tempat.. rupanya ia menantikan momen tersebut.
Minamoto dalam hatinya yang terkejut juga baru menyadari Matsunaga yang ada dibelakang Satoru. Bola basket itu diterima oleh Kageyama. Ia langsung berlari kedepan menuju ring. Disana sudah ada Mikleo yang meminta. Kageyama langsung mengoper ke Mikleo. Mikleo yang mendapatkan bola sudah dibayangi Tobio. Mikleo meski badannya termasuk tinggi tapi kecepatan dribblenya tidak bisa dihentikan. Tobio sampai kewalahan membayangi Mikleo dan akhirnya ia langsung mendapatkan ankle break saat hendak mengejar Mikleo dan seketika Mikleo melakukan dunk dan skor didapatkan oleh tim junior. Penonton sampai ramai kembali. Bahkan ada beberapa yang mengatakan bahwa dunk dari Mikleo cukup keras dan keren. Alisha dan Mikasa sampai gembira melihat Mikleo menambah poin menjadi 12 poin untuk tim junior.
Setelah itu, bunyi pluit terdengar. Disudut kiri lapangan. Pria berkacamata dengan rambut pendek dan berkulit putih sudah siap meminta diganti. Sorey lah yang diganti olehnya. Yaitu Ryouta. Sorey pun duduk dibangku cadangan sambil memulihkan tenaganya. Ryouta masuk dan menjadi SG. Setelah melihat itu, Tama berkata kepada Ryuzaki bahwa sebentar lagi kita juga akan masuk. Karena seorang SG mereka sudah masuk. Pertandingan kembali dilanjutkan, pertahanan man-to-man kembali diperagakan tim junior. Kali ini Minamoto yang sedikit tertekan. Bernasib sama seperti Satoru. Matsunaga kembali melakukan stealth dari belakang Minamoto. Bola kemudian diterima oleh Ryuji dan tambah basa-basi langsung mengoper ke Mikleo. Mikleo berlari sekencang-kencangnya mencoba memasukkan bola. Lalu, Tobio mengejarnya dari belakang. Cukup dekat jaraknya karena Tobio memiliki langkah kaki yang lebar sehingga ia bisa memperpendek jarak larinya dengan Mikleo. Mikleo yang sudah membawa bola basket menyadari ada Kageyama yang menyusul. Ia langsung melakukan backpass ke Kageyama yang sudah ditengah lingkaran kecil / lingkaran free throw. Kageyama menerima dan menangkap umpan dari Mikleo dan ia langsung menembak bola dengan santai ke ring lawan. Hasilnya, 2 poin dicetak lagi oleh tim Junior. Penonton pun semakin gregetan melihat pertandingan tersebut. beberapa pun ada yang mulai bersuara.
“Keren...!! Kedua tim bermain sangat bagus !”
“Benar.. tapi tim anak-anak kelas 1 itu benar-benar bisa menyaingi senior-senior itu”
“Apa lagi anak yang berasal dari Jerman itu. Permainannya mengejutkan sekali..”
Sebagian sudah bersuara dan memuji permainan tim Junior.
“Waaah.. Mikleo keren banget ya?”
Mikasa sampai pangling melihat Mikleo bermain.
“Tentu saja, dia itu ’kan sudah lama bermain basket. Aku sih nggak begitu ‘wah’ banget lah.”
“Loh, kok Alisha-san bilang gitu?”
“Ya iyalah, dia ’kan sepupuku. Sudah sering melihatnya bertanding basket. Jadi sudah biasa aku melihatnya. Aku akui sih. Dia itu emang keren kalau udah main basket. Meskipun dia itu agak menyebalkan orangnya.” Alisha berbicara kepada Mikasa dan ia tersenyum dan mengakui kehebatan Mikleo dan gayanya. Mikasa pun memandangi Alisha dan ikut tersenyum juga
“Hmm.. kamu benar Alisha-san”
Permainan kembali berlanjut. Tim senior tidak mau kalah. Serangan Devils Attack dari Minamoto-Satoru masih bisa membongkar pertahanan dari tim Junior, kemudian tembakan 3 poin dari Tobio dan yang terakhir slam dunk yang selama 3 kali berturut-turut dari Sorey masih bisa menambah angka untuk tim senior. Tim junior pun tidak mau kalah juga. Kazao sebagai PG mengarahkan pemain yang lain mencari celah. Serangan demi serangan terus diperagakan. Mikleo kembali mencetak angka kembali melalui dunknya, kemudian Ryuji mencoba melakukan serangan dan diarahkan kembali kepada Mikleo. Lalu, Matsunaga yang masih bisa menggunakan Misdirection karena kecepatannya yang secepat kilat sampai tidak bisa diikuti oleh pandangan pemain lain kecuali Kazao yang sempat menggunakan tenaga rahasianya, yaitu Hawk eye. Hawk eye yang digunakan Kazao berguna untuk memperluas pandangannya dilapangan. Baik dari depan, kanan, kiri dan juga arah belakang yang perlu menggunakan insting menyerangnya. Umpannya kepada Mikleo, Matsunaga, Ryuji dan Kageyama selalu tepat sehingga mereka juga dapat mencetak angka. Untuk defense, Kageyama yang lebih unggul. Sebanyak 3 kali ia berhasil menyapu dengan bersih serangan dari tim senior terutama kepada Satoru dan Tobio. Kyo yang sempat melakukan shooting dari dalam lingkaran berhasil juga di blok oleh Ryuji. Ia masih bisa sempat melompat cukup tinggi dan memblock lemparan dari Kyo. Tim senior pun menjadi terkejut dan tercengang melihat permainan tim junior yang benar-benar memukau. Sampai quarter pertama selesai, permainan kedua tim cukup bagus. Skor dipapan menunjukkan 35-33. Tim senior masih unggul 2 poin dari tim junior. Meski begitu presentase penguasaan bola berbalik dominan ke tim Junior.
Kemampuan kedua tim benar-benar cukup seimbang. Melihat presentase skill tim junior yang masih bermain. Skill basket Mikleo cukup mumpuni, lalu, Kazao memiliki konsentrasi dan fokus yang baik. Ditambah ia memiliki hawk eye menambah teknik dan kecerdasannya dalam bermain. Kemudian Ryuji yang memiliki Wind Drive, Matsunaga yang memiliki Misdirection untuk mendukung kecepatan larinya. Serta Kageyama yang walaupun tidak begitu menonjol tapi defense anak itu benar-benar kuat. Wajar saja dia cocok sebagai Center. Meski begitu, tinggal Ryuzaki dan Tama yang peru diwaspadai. Tama memang punya bakat alami. Tapi, untuk Ryuzaki….. aku masih belum bisa menganalisanya dengan jelas. Yang pasti, kemampuannya masih diatas Ryuji, kakaknya.
Ikki sampai serius dipikirannya menganalisa pemain junior. Kedua tim beristirahat sejenak selama 2 menit sambil menyegarkan pikiran mereka dan memulihkan tenaga mereka. Di quarter kedua, Minamoto langsung memberikan insturksi kepada Ryouta untuk masuk lapangan menggantikan Sorey. Sudah waktunya shooting guard tim senior turun ke lapangan. Tobio akan fokus kepada posisinya sebagai Center. Dan di tim junior, sampai saat ini belum ada pergantian pemain dan masih tetap fokus dengan formasi yang tadi dilakukan. Tama dan Ryuzaki berjanji di babak kedua mereka akan masuk ke lapangan menggantikan Matsunaga dan Kazao. Setelah semua menyegarkan diri mereka. Quarter kedua segera dimulai. Kedua tim kembali masuk ke lapangan. Throw in dilakukan oleh tim senior. Satoru memberikan bola kepada Tobio. Tanpa basa-basi, kembali Tobio memakai Banana Pass ke daerah lawan. Para pemain Junior cukup tercengang seolah-olah tidak percaya dengan lemparan tersebut. Kageyama yang memposisikan diri di tengah lingkaran sampai bingung melihat lemparan tersebut.
Lemparan macam apa itu?
Bola diterima oleh Kyo dan langsung melakukan shoot. 2 poin kembali didapatkan tim senior.
Sial… mereka langsung mencetak angka. Kali ini akan ku balas.
Pikir Mikleo yang sudah sedikit panas. Bola basket kemudian dikuasai oleh tim junior. Kazao yang masih memakai hawk eye mengamati daerah lawan untuk mengetahui letak celah pertahanan mereka. Lagi-lagi Matsunaga tanpa disadari pemain lawan bergerak dari arah kiri. Natsuki melepaskan umpan dan kemudian diterima Matsunaga. Lay-up diperagakan oleh Matsunaga. Bola masuk, poin kembali diraih tim junior. Penonton kembali bersorak.
“Wah.. keren… “Kata seseorang yang menonton.
“Tidak ada yang menyangka Matsunaga ada didepan dan langsung mencetak angka” Ada lagi yang menyahut.