Bastards' Last Argument

Oleh: Zangi al'Fayoum

Blurb

Yahir as'Shakhar hanyalah putra selir dari raja Nar Arath; tak dapat berbuat apa pun ketika ibunya dibakar hidup-hidup atas pengkhianatannya. Satu-satunya hal yang mampu membantu Yahir untuk memenangkan takhta adalah pedang legenda, al'Zulkar, serta pembantaian terhadap seluruh Abdi Malam.

Baatar Mata Juling baru berumur tiga belas tahun ketika mulai merampok, dan sekarang ia sudah lima puluh enam tuanya, dengan rambut-kumis-jengot penuh uban serta tubuh berbau tanah. Tak dapat diragukan, dia seorang begal berpengalaman. Banyak hal yang Baatar ambil dari korban malangnya, tapi tidak pernah seperti yang kali ini: sebilah pedang legendaris. Sebilah pedang yang mampu memberinya kesetiaan seluruh dunia.

Kahaq si Tupai Hitam, seorang Abdi Malam yang berpaling dari cahaya, akhirnya mendapatkan hukuman dari Tuhan yang dia tinggalkan. Segerombolan bangsa tak dikenal telah mengarungi lautan di gelapnya Malam Panjang, untuk kemudian menyerbu benteng tempat dia bertugas. Cuma satu cara agar dia bisa lepas dari kematian: membangkitkan kembali Sang Malam dengan nyawa seorang gadis pelacur.

Raden Alitdaksa. Seorang tumenggung dari Kerajaan Panjarnala: kecil, penyakitan, setengah gila, dan dibenci orang. Sendirian, dia menggiring armada negerinya mengarungi samudra asing. Dua tahun berlalu, khatulistiwa tertinggal jauh di belakang, dan kegelapan perlahan-lahan menelan. Ketika keputusasaan mulai datang menghantui, sebuah daratan baru membentang di hadapannya--Nar Arath.

Sebuah benua tanpa mentari. Medan perang dari dua agama besar yang saling membenci. Lalu bangsa asing datang, membawa panji asing dan Tuhan asing. Empat bajingan muncul ke depan, adu pedang, adu siasat, adu dusta, dan adu akal, mengacaukan dunia dalam peperangan.

Lihat selengkapnya