Bath Salt

Laskara Janu
Chapter #1

Bath Salt - 00. Prologue

Hidup sudah terasa terlalu memuakkan tidak ada hal yang patut ia perjuangkan dalam hidup selain gagal berulang kali tanpa menemui sebuah akhir keberhasilan. Terlalu bodoh hanya untuk sekedar bertahan hidup dalam kegagalan yang terjadi secara terus menerus.

Julia sudah jenuh dengan semua hal buruk yang berakhir dengan kegagalan hidupnya, ia pikir ia sudah cukup sabar untuk tetap bertahan selama ini dengan alasan keberhasilan akan segera datang menemui dirinya. Sayang semua itu hanyalah angan belaka keberhasilan ada bukan untuk dirinya melainkan milik orang lain. Porsi hidupnya hanyalah untuk kegagalan bukan keberhasilan. Karena itu Julia berpikir mungkin inilah saat yang tepat untuk mengakhiri segala kegagalan hidupnya.

Mari kita ucapkan secara bersama-sama salam perpisahan untuk dunia yang kejam ini selamat tinggal untuk semua kegagalan hidup di dunia ini.

∆∆∆

Daniel tersenyum pahit setelah menerima beberapa bekas luka di wajahnya akibat pukulan dari preman-preman jalanan itu.

Pria muda itu mengusap wajahnya kasar lalu mencoba bangkit berdiri tubuhnya terluka parah disana sini. Namun ia harus segera meninggalkan tempat itu sebelum mati membusuk disana. Susah payah ia berjalan dengan terseok-seok di jalanan sepi itu sampai akhirnya tubuh itu sudah tidak sanggup lagi dan akhirnya jatuh ambruk begitu saja di pinggiran jalan dengan menggenaskan. Kesadarannya perlahan mulai menghilang samar-samar langit malam mulai tidak terlihat lagi dalam penglihatannya dan akhirnya berakhir dengan terpejamnya kedua kelopak mata lebam yang sudah mengatup rapat itu.

Ah benar pria itu menyadari alangkah baiknya bila saat ini ia tak akan pernah terbangun lagi. Rasanya kehilangan kesadaran juga tidak begitu buruk. Pria muda ini berharap di keesokan harinya akan ada seseorang yang menemukan dirinya dalam bentuk jasad dan berbaik hati untuk mengantarjan jasadnya ke rumah sakit.

Hidup terlalu melelahkan untuk saat ini…

∆∆∆

Seorang wanita muda cantik memakai jas dokter itu tampak terburu-buru. Wanita itu tampak panik dan terus berlari pelan menyusuri koridor rumah sakit. Wanita itu masih sibuk berlari sampai akhirnya ia berhenti mendadak ketika seseorang muncul di hadapannya dengan tiba-tiba.

Seorang pria muda tampan itu tengah berdiri di hadapannya pria itu tersenyum hangat kearah wanita cantik itu.

Merasa terganggu akibat ulah si pria wanita cantik itu tampak memasang wajah masamnya pada si pria.

“Jika kau tidak memiliki urusan denganku, sebaiknya kau segera menyingkir dari hadapanku.” ucapnya dengan ketus.

Mendengar ucapan ketus dari wanita cantik itu membuat si pria meringis. Wanita cantik kesayangannya itu memang cukup galak sangat berbanding terbalik dengan penampilannya yang terkesan ramah dan lemah lembut.

Pria itu menyentuh tengkuknya lalu berjalan semakin mendekat kearah wanita cantik tersebut.

Lihat selengkapnya