Pagi hari sekitar pukul sepuluh seorang wanita berjalan terburu-buru kearah ruang operasi yang terletak di ujung. Wanita itu tampak khawatir dan terlihat raut kecemasan yang sangat kentara di wajahnya terlihat sama sekali tidak tenang dan panik.
“Nona Mercy selamat pagi. Tampaknya kau sedang terburu-buru. Apa terjadi sesuatu pada pasienmu?”
Mercy tampak terkejut melihat Dokter John tiba-tiba saja muncul di hadapannya. Tampak menjadi sedikit kikuk ketika berhadapan dengan Dokter John yang notabenenya merupakan seorang dokter senior yang sangat di hormati di rumah sakit tempatnya bekerja.
“Ah selamat pagi juga Dokter John maaf jika saya terlihat tidak sopan saya sedang terburu-buru karena suatu hal.” ucapnya dengan nada yang sopan.
Dokter John mengerutkan dahinya hingga tampak jelas beberapa kerutan kini tengah menghiasi dahinya.
“Suatu hal?”
Mercy tampak bingung untuk menjelaskan perihal mengapa ia terlihat terburu-terburu menuju ruang operasi.
“Nona Mercy seingatku kau tidak memiliki jadwal untuk mengoperasi pasien dalam minggu ini. Lantas apa yang membuatmu terburu-terburu kemari?” Dokter John tampak semakin penasaran dan kembali menjejali pertanyaan pada Mercy yang tak kunjung memberi jawaban.
Mercy menggigit bibirnya lalu menatap Dokter John dengan pandangan memelas.
“Apa Dokter tahu mengenai pasien kritis tadi malam yang dibawa ke ruang operasi?”
Dokter John tampak bingung dengan pertanyaan Mercy yang kelihatan tidak jelas maksdunya itu.
“Maaf. Tapi aku sama sekali tidak mengerti dengan maksud pertanyaanmu itu, bisa kau ulangi sekali lagi dengan lebih jelas.”
Dokter John meminta Mercy untuk mengulangi pertanyaannya itu agar terlihat sedikit lebih jelas.
Mercy menghembuskan nafasnya kasar sedikit mengusak rambut lurusnya pelan ia tampak frustasi saat ini.
“Apa pasien yang bernama Daniel saat ini masih berada di ruang operasi? Saya dengar semalam dia mengalami kritis dan dia juga langsung di operasi malam itu juga. Sudah seharusnya pasien itu sadar dan saat ini saya ingin memastikan apa pasien masih berada di ruang operasi sana.” Mercy memperjelas maksud dari pertanyaan miliknya itu.
Dokter John tampak paham lalu jari telunjuknya bergerak menunjuk ke sudut ujung ruang disana.
“Pasien yang kau maksud itu sudah sadar. Operasi semalam berjalan dengan lancar ia berhasil melewati masa kritisnya. Untuk saat ini pasien sedang beristirahat dan akan segera di pindahkan ke ruang rawat inap. Kau puas mendengarnya?” Dokter John sedikit menyindir perihal kekhawatiran Mercy sejak tadi.