Bawa Dia Kembali

The August
Chapter #1

Bagian 01

***

"Bun, besok waktunya ambil raport. Bunda aja yang ambil ya?"

Regina Putri Agusta, yang kerap disapa Regina itu merupakan salah satu siswi kelas dua SMA. Seorang anak perempuan yang memiliki rambut hitam tebal dan bergelombang, matanya yang sedikit coklat, dan pipinya yang chubby. Regina adalah seorang anak perempuan yang ceria dan mudah berbaur dengan orang lain disekitarnya. Ia dikenal sangat ramah, baik, sopan, serta sikap perhatiannya terhadap lingkungannya.

"Sesekali biar ayahmu yang ambil kak, kenapa harus bunda? Takut ayah marah kalau nilaimu jelek?" jawab seorang wanita berumur 44 tahun itu. Kania Lestari Ningrum, merupakan ibunda dari Regina yang kerap disapa dengan bunda Nia.

"Ngga gitu bun, intinya harus bunda yang ambil, ya?" ucap Regina memelas disebelah sang ibunda.

"Ya udah, bunda yang ambil. Tapi awas aja kamu kalau nilaimu sampai jelek lagi!" sang bunda menjawab putrinya sembari melemparkan tatapan tajam padanya. Bunda Nia mengatakan hal itu sebab di semester kemarin, nilai raport Regina mengecewakan bundanya.


Flashback on :

"Kamu sudah bikin bunda kecewa kak! Kenapa bisa nilaimu se-jelek itu? Fokus kak! Jangan karena engga masuk sekolah yang kamu mau, nilaimu jadi begini dan belajarmu jadi asal-asalan!

"Kamu engga lolos di sekolah yang kamu mau itu juga salahmu sendiri! Jangan merasa paling kecewa dan sedih untuk itu! Perbaiki kak!!"

"Bunda kecewa, sangat kecewa kak!"

Flashback off :


Kala itu, saat pendaftaran sekolah berlangsung. Regina telah memiliki sekolah favorit yang akan ia ambil disaat SMA. Sekolah tersebut juga merupakan sekolah dari ibundanya dulu dan banyak teman-temannya yang mendaftar disana. Itulah alasan Regina memilih sekolah tersebut. Namun ketika pengumuman telah muncul, Regina sama sekali tidak lolos dari sekolah yang ia impikan sejak lama. Baik melalui pendaftaran zonasi maupun melalui nilai raport, ia tidak lolos dan terdaftar di SMA yang sama sekali tidak pernah ia tahu. Dan itulah alasannya kenapa Regina kurang bersemangat di awal ia sekolah, ditambah saat itu adalah waktu pandemi. Bersekolah melalui online class dan tidak melakukan aktivitas diluar rumah sama sekali.

***


Hari pengambilan raport pun tiba. Selama kurang lebih 2 jam berlalu, bunda keluar dari ruangan dan menemui Regina.

"Sudah bun? Bagaimana? Bunda mau marah lagi ya? Hasilnya jelek ya bun?"

Lihat selengkapnya