Minggu pagi yang cerah tidak mampu menghapus bayang-bayang keraguan di hati Sinta. Malam tadi, Aditya pulang larut dengan alasan yang semakin lama semakin sulit dipercaya. Sinta tahu bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh suaminya, dan intuisi itu memaksanya untuk mencari jawaban.
Saat Aditya tidur di kamar, Sinta mengambil kesempatan untuk memeriksa barang-barang suaminya. Dia tahu ini mungkin melanggar privasi, tetapi hatinya tidak bisa tenang tanpa mengetahui kebenarannya. Dengan hati-hati, dia membuka tas kerja Aditya dan menemukan sesuatu yang menggetarkan hatinya.
Sebuah kotak kecil berwarna merah tergeletak di dalam tas, dan saat Sinta membukanya, dia menemukan sepasang anting-anting yang indah. Tidak pernah ada momen di mana Aditya memberinya perhiasan semacam itu, dan ini semakin memperkuat kecurigaannya. Jantungnya berdebar kencang saat menyadari bahwa perhiasan ini pasti untuk wanita lain.
Selain itu, ada juga beberapa kwitansi dari restoran mewah dan hotel yang tidak pernah dia dengar sebelumnya. Sinta merasa dunia di sekitarnya mulai runtuh. Bukti-bukti ini semakin jelas menunjukkan bahwa Aditya memang berselingkuh.
Dengan perasaan campur aduk antara marah dan sakit hati, Sinta memutuskan untuk menghadapi Aditya secara langsung. Dia menunggu hingga Aditya bangun dan bersiap-siap untuk pergi bekerja.
"Aditya, kita perlu bicara," ucap Sinta dengan suara yang tegas namun penuh emosi.
"Ada apa, Sayang?" tanya Aditya dengan raut wajah khawatir.