Setelah melewati perjalanan emosional yang panjang dan penuh gejolak, Sinta dan Aditya akhirnya berada pada titik di mana mereka dapat mulai melihat cahaya di ujung terowongan. Meskipun jalan menuju pemulihan masih panjang, mereka masing-masing mulai menemukan harapan baru dan cara untuk membangun kembali hidup mereka.
Sinta, yang telah berusaha keras untuk memaafkan dan menyembuhkan, mulai menyadari bahwa proses ini memberinya kekuatan baru. Dia memutuskan untuk mengejar impian yang telah lama tertunda: membuka sebuah galeri seni. Dengan dukungan teman-temannya dan bantuan dari konselor, Sinta mulai merencanakan dan mempersiapkan proyek tersebut. Galeri seni ini bukan hanya tempat untuk menampilkan karya seni, tetapi juga sebagai simbol dari kebangkitan dan pemulihan dirinya.
Di sisi lain, Aditya, yang telah berkomitmen untuk memperbaiki kesalahannya, mulai terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung komunitas dan memberi kembali. Dia juga memutuskan untuk melanjutkan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilannya, bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bertanggung jawab. Meskipun Aditya tahu bahwa membangun kembali kepercayaan akan memakan waktu, dia merasa optimis tentang masa depan.