Bayang-bayang Kematian di Kursi Nomor Satu

Shabrina Farha Nisa
Chapter #7

Skandal Palsu Mengguncang Istana

Istana Negara dan Dunia Maya

Bencana itu datang tanpa permisi, menghantam tepat di jantung Istana Negara saat Nisa Farha sedang khusyuk memimpin rapat koordinasi terbatas membahas strategi percepatan penyerapan anggaran bantuan sosial di wilayah timur. Ruang rapat yang biasanya terasa formal, tetapi produktif itu seketika berubah menjadi medan senyap penuh ketegangan. Suasana produktif, di mana para menteri terkait menyajikan data dan Nisa memberikan arahan dengan fokus dan ketenangan yang menjadi ciri khasnya, tiba-tiba tercemar oleh getaran konstan dari ponsel Angel Marina.

Ponsel Angel, yang diletakkan dalam mode getar di samping laptopnya, bergetar hebat seperti kesetanan. Bukan satu atau dua notifikasi, tapi rentetan tanpa henti dari berbagai aplikasi—grup WhatsApp tim komunikasi internal yang meledak, email darurat bertanda merah dari tim siber Istana, peringatan dari Google Alerts untuk nama presiden, dan notifikasi dari puluhan aplikasi berita daring. Judul-judul preview yang muncul sekilas di layar kunci sudah cukup membuat darah Angel serasa membeku dan jantungnya berdegup kencang tak karuan.

Dengan tangan gemetar, ia mencoba membuka salah satu pesan dari kepala tim medsos Istana. Isinya singkat dan panik: "Mbak Angel, darurat! Ada video dan foto mirip Ibu Presiden beredar luas! Sangat vulgar. Menyebar cepat sekali!" Disertai sebuah tautan dari portal berita antah berantah, SuaraRakyatNet.

Angel menelan ludah, memberanikan diri membuka tautan itu. Matanya membelalak ngeri. Layar tabletnya kini menampilkan kolase gambar berkualitas tinggi, menangkap sosok perempuan yang luar biasa mirip Nisa Farha—potongan rambutnya, bentuk wajahnya, bahkan tahi lalat kecil di dekat bibirnya—dalam berbagai pose intim dan eksplisit bersama seorang pria. Kualitas gambarnya cukup bagus, pencahayaannya tampak natural, membuatnya terlihat sangat otentik pada pandangan pertama. Lebih buruk lagi, ada tautan ke beberapa klip video pendek berdurasi beberapa detik, diunggah di platform anonim yang sulit dilacak, menampilkan adegan serupa dengan suara desahan lirih yang dimanipulasi. Pria dalam materi visual itu dengan cepat “dikonfirmasi” oleh akun-akun gosip anonim sebagai Zidan Hidayat—mantan kekasih Nisa dari masa kuliah, seorang arsitek yang kini diketahui publik telah bercerai.

Judul-judul berita yang membingkai materi itu begitu sensasional, tanpa ampun: "SKANDAL TERBESAR ABAD INI? Video Panas Mirip Presiden Nisa dan Mantan Pacar Guncang Jagat Maya!", "Moralitas Dipertanyakan: Jejak Liar Masa Lalu Nisa Farha Terbongkar?", "#NisaZidanTrending, Rakyat Kecewa Berat!"

Ini bukan sekadar berita. Ini adalah serangan terencana, brutal, dan dirancang untuk menghancurkan Nisa secara total. Angel menatap Nisa yang masih belum menyadari tsunami yang baru saja menerjang reputasinya. Ia bertukar pandang panik dengan Anton Prasetya di seberang meja, yang wajahnya juga sudah sepucat mayat, jelas telah menerima kabar serupa.

Nisa merasakan perubahan drastis di ruangan itu. Diskusi anggaran terhenti. Para menteri yang tadinya fokus kini saling berbisik, wajah mereka tegang, beberapa bahkan terang-terangan mengecek ponsel mereka dengan ekspresi kaget. Keheningan canggung menyelimuti ruangan. "Ada apa ini?" tanya Nisa akhirnya, suaranya masih tenang, namun nada ingin tahu dan firasat buruk mulai terdengar jelas. "Kenapa semua orang tampak gelisah?"

Lihat selengkapnya