Bayang di Balik Luka

Arief Rahmanto
Chapter #30

Jejak yang Abadi

Awal tahun ajaran baru di kampus diselimuti semangat dan harapan baru. Suasana di sekitar sekolah terasa segar, dengan siswa-siswa baru yang penuh antusiasme dan pengembaraan yang menanti. Elias dan Mischa merasakan getaran positif ini, seperti gelombang yang membangkitkan kenangan masa lalu mereka. Mereka berjalan melalui koridor yang familiar, mendengarkan suara tawa dan percakapan yang membanjiri ruang kelas.

“Rasanya seperti baru kemarin kita ada di sini,” kata Mischa, matanya bersinar saat melihat poster-poster kegiatan siswa yang dipasang di dinding.

“Ya, dan sekarang kita kembali dengan pengalaman yang ingin kita bagikan,” jawab Elias, merasakan kegembiraan yang mengalir di dalam dirinya.

Elias dan Mischa diundang untuk memberikan kuliah tamu tentang pengalaman mereka dalam proyek sosial dan dampaknya di komunitas. Ketika mereka melangkah ke gedung sekolah yang penuh kenangan, nostalgia melanda hati mereka. Setiap sudut menyimpan cerita yang tak terlupakan, dari pelajaran yang diajarkan hingga persahabatan yang dibangun.

“Saat aku melihat papan pengumuman ini, aku teringat semua momen berharga yang kita alami,” ucap Elias sambil menyentuh papan yang penuh dengan pengumuman kegiatan siswa.

Mereka merasa terhubung kembali dengan masa-masa ketika impian mereka dimulai, saat mereka masih bercita-cita untuk membuat perubahan.

Saat mereka tiba di ruang kelas, siswa-siswa baru dan lama menyambut mereka dengan hangat. Ekspresi kagum dan antusiasme terpancar dari wajah-wajah yang melihat Elias dan Mischa sebagai sosok inspiratif. Dalam momen emosional itu, mereka merasakan betapa banyaknya harapan yang diletakkan pada generasi berikutnya.

“Terima kasih telah datang! Kami sangat mengagumi apa yang telah kalian lakukan,” kata salah satu siswa, membuat Elias dan Mischa merasa terharu.

Mendengar cerita tentang perubahan positif yang terjadi di sekolah dan bagaimana mereka telah mempengaruhi siswa-siswa lain memberikan kebanggaan tersendiri bagi Elias dan Mischa.

Selama sesi interaktif tersebut, Elias dan Mischa merenungkan dampak yang telah mereka buat melalui proyek sosial dan kelompok dukungan. Mereka menyadari bahwa setiap langkah yang mereka ambil tidak hanya mempengaruhi hidup mereka tetapi juga kehidupan orang lain.

Lihat selengkapnya