Langit cerah pagi ini, ditatapnya sayu. Sesekali terdengar lirih suara helaan nafas dan dibarengi dengan keluarnya asap tipis dari dua lubang hidungnya. Di sekeliling, terdengar kegaduhan yang dibuat oleh siswa-siswi, bukan karena berantem melainkan mereka yang sedang antri untuk memarkirkan motor ataupun suara candaan dari mereka, namun kegaduhan tersebut tak membuat Ardi terganggu. Ardi masih asyik dengan dunianya sendiri, ia duduk sendiri di halaman tempat parkir dengan pandangan yang masih menatap lurus langit cerah pagi ini, sekilas ia tampak tenang tetapi sayangnya di dalam isi kepalanya jauh lebih berisik dibandingkan sekeliling.
ia menyesap dalam- dalam asap nikotin yang menjadi suplemen untuk paru-paru, sekaligus menjadi obat penenang pikirannya yang senantiasa berisik sendiri.
"Udah sebat aja, Bro" Ucap Roni yang tiba-tiba sudah duduk di sampingnya.
"Eh iya, sudah dari tadi lu? " Tanya Ardi dengan menyodorkan sebungkus rokok miliknya, karena sedari tadi Ardi sedang sibuk dengan isi kepalanya ia tidak menyadari kedatangan sahabatnya itu.
Dengan gerakan cepat dan tanpa babibu, Roni pun mengambil sebatang rokok yang ditawarkan oleh Ardi. Untuk jaman sekarang mungkin bukan rahasia umum lagi kalau siswa sekolah seusai mereka sudah dekat dengan nikotin, atau bahkan dengan alkohol.
"Gak kok, baru aja. Gimana, keadaan lo? " Tanya Roni berkilah setelah menghembuskan asap rokoknya ke arah depan.