Bayangan dalam Diri

Muhammad Agra Pratama Putra
Chapter #5

Bab 5 - Bayangan dalam Diri

POV: Panca

Angin malam menggerayangi rambut Panca saat ia membuka matanya. Matanya masih buram, napasnya berat, dan tubuhnya terasa dingin. Ia berdiri di sebuah jalan sempit, gelap, dengan cahaya lampu jalan yang berkedip-kedip… seakan kota pun menahan napas bersamanya.

Beberapa detik berlalu sebelum ia sadar bahwa ia tidak tahu…

di mana dia berada.

Jantungnya berdegup semakin cepat saat ia menoleh ke kiri dan kanan. Suasana sunyi, hanya terdengar suara serangga dan bunyi tikus berlarian di sela-sela bangunan tua yang kusam. Jalan ini bukan jalan biasa terlalu asing, terlalu sepi… tapi entah mengapa, terasa familiar.

Tangannya gemetar saat ia merogoh saku jaketnya. Tidak ada ponsel. Tidak ada dompet. Tapi saat ia melihat ke bawah, darah menodai ujung bajunya.

Tubuhnya membeku.

Baju putih krem yang ia kenakan... kini penuh bercak merah gelap.

Dan di jemari kanannya ada bekas kering darah yang menghitam.

Tubuhnya melemas. Ia jatuh terduduk di trotoar yang lembab.

"Apa yang terjadi...?"

Kilasan mulai datang… tidak jelas.

Seseorang menjerit.

Langkah cepat.

Cahaya pisau yang berkilat.

Lihat selengkapnya