Bayangan dalam Diri

Muhammad Agra Pratama Putra
Chapter #10

Bab 10 - Terlambat untuk Mundur

POV: Tama

Hujan mengguyur kaca jendela dengan keras, seperti mengetuk-ngetuk rasa bersalah yang tak kunjung hilang dari hati Tama.

Ia duduk di ruang kecil apartemennya, dikelilingi tumpukan berkas lama dan baru. Dinding-dinding dipenuhi foto korban pembunuhan yang sudah ia pasang dengan paku dan lakban—membentuk pola yang hanya dia yang mengerti.

Wajah-wajah mereka menatapnya kembali. Beberapa tersenyum di foto sekolah, lainnya terlihat pucat di meja autopsi.

Dan satu hal membuat semua terasa salah:

Semua korban adalah anak-anak bermasalah.

Korban pertama, Dito—mantan pecandu remaja. Kedua, Adinda—pernah mengalami kekerasan rumah tangga. Ketiga, Rio—anak yatim yang hidup berpindah-pindah panti.

Dan sekarang Saras.

Tama menyipitkan mata. Ia baru saja mendapat hasil salinan rekam medis dari akses tak resmi. Semuanya, termasuk Panca Ayuningtyas, memiliki satu kesamaan:

Mereka pernah dirawat di satu tempat rehabilitasi:

Lihat selengkapnya