Bayangan Jogoalam

Rachma Aulia Utami
Chapter #3

Part 2: Asal Mula


"Terkadang hanya perlu mengenal diri sendiri dengan baik."

×××××

Menenangkan pikiran dari keramaian merupakan hal yang paling disukai oleh Daru. Lelaki dengan seluruh keanehan di dalam dirinya sendiri, tanpa ia tahu sedikitpun. Pernah merasa aneh akan dirinya sendiri? Tentu, bahkan Daru sudah merasa bahwa jiwanya itu bukan lah dirinya. Hidup di dalam lingkungan keluarga yang tidak harmonis dan selalu mengutamakan pekerjaan, membuat batin Daru terus tersiksa dan tersiksa. Dunia yang kejam ini membuat diri Daru sudah tidak nyaman lagi, entah apa yang dipikirkan pemuda berumur 19 tahun itu. Dunia indah, bahkan sangat indah, jika kita menikmatinya. Iya, menikmati seluruh keindahan semesta, mengagumi seluruh ciptaan-Nya, dan selalu bersyukur setiap saat.

Tetapi berbeda dengan Daru, bagaimana bisa ia menikmati indahnya semesta, jika kenyataannya saja ia tidak pernah menikmati, bahkan mengagumi semesta alam. Ia bahkan sudah mengecap lingkungannya itu buruk dan kotor.

Dengan menatap langit biru bercampur jingga, membuat pikiran Daru sedikit tenang, ia menghela nafasnya lembut seraya memejamkan matanya rileks, suatu hal yang sulit dilakukan Daru akhir-akhir ini. Suara gemercik air, menambah suasana semakin tenang. Taman yang biasanya ramai entah kenapa berubah menjadi sepi, tetapi Daru bersyukur, bisa menenangkan pikirannya di tempat sepi seperti ini.

Daru mendongakkan kepalanya sambil memejamkan mata dan tersenyum tipis. Sungguh sangat tenang, pikir Daru. Ia kembali membuka matanya.

"Hai," sapa seseorang, dengan penampilan yang rapi dan bersih.

Daru menatap sosok di depannya heran, otaknya tidak mampu berpikir jernih.

"Hai." Satu sosok lagi muncul di hadapannya, kali ini penampilannya urakan, dengan gaya rambut berantakan.

"H-hai," ucap sosok berikutnya, suaranya sedikit bergetar, matanya menatap takut sekitar sambil menunduk takut.

"Hai!" Sekarang dengan suara yang berbeda, tegas. Seluruh bola matanya hitam. Tatapannya yang tajam, serta wajah yang sedikit bengis.

Daru, hampir menganga menatap sosok-sosok di depannya. Ia tidak habis pikir, kenapa ini bisa terjadi. Daru yang masih duduk di rerumputan segera bangun, dan bertanya kepada sosok-sosok di depannya.

"Kalian siapa?" tanya Daru sedikit gemetar.

Salah satu sosok tersebut maju, sambil membenarkan kerah bajunya, dan berkata, "kau lupa dengan wajahmu sendiri Daru?" tanyanya sinis. Daru menyerngit heran, masih tidak paham dengan semua kejadian ini.

"Kalian siapa?" tanya Daru sekali lagi, matanya menatap sosok-sosok tersebut.

"Bagian dari dirimu," sahut sosok yang lebih rapi dari yang urakan tadi.

"Hah?"

"Dasar bodoh, ini kamu Daru. Ini dirimu sendiri."

"Masih tidak paham?" Daru menggeleng.

"Ini dirimu sendiri Daru," sahut sosok yang sedikit pendiam.

Lihat selengkapnya