Be (Murtad) On Moslem

Joo
Chapter #3

02 || Suara

“Wahai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.”

Al-Ahzab: 32

•••

GEMA terduduk di tempat, mendengar tausiyah seorang guru di depan. Hari mendekati tengah hari, saat sinar mentari mencoba membakar kulit setiap insan di dunia. Pukul setengah dua belas siang, ketika lantunan suara adzan Dzuhur berkumandang di masjid kampus.

Adzan yang mengundang Gema untuk segera menemui Allah, tunduk, bersujud. Tak ada yang begitu Gema syukuri selain masih diberi waktu untuk hidup, menjejakkan kaki pada dunia yang menampung jutaan manusia pemikul dosa. Menikmati setiap oksigen yang masih tersisa di antara lautan manusia, bersyukur atas rahmat yang telah Allah berikan. Terpenting, Gema masih diberi kesempatan oleh Allah sang pencipta semesta, untuk mendengar suara adzan, dimana Tuhan menginginkan agar ia segera menemui-Nya.

Gema mencoba mempertajam indera pendengaran. Memahami setiap ceramah yang keluar, tausiyah yang memperluas pengetahuannya tentang agamanya, Islam. Lelaki itu membuka telinga lebar, saat seseorang di depan sana mulai membacakan dalil.

يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا

"Ayat tersebut memiliki arti,  “Wahai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.”  Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 32."

Gema memperbaiki posisi. "Bahkan, Allah telah menurunkan setiap firman-nya ke dalam Al-Qur'an. Menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup umat manusia, tak terkecuali untuk kaum perempuan."

"Ayat Al-Qur'an tersebut juga menjelaskan, jika sebenarnya suara wanita bukanlah aurat."

Suara wanita bukanlah aurat

Suara bukanlah aurat

Bukan-aurat

Mendadak, ingatan Gema kembali mengingat kejadian pagi tadi. Ketika seorang gadis menabraknya, mengatakan terimakasih lewat tulisan, pamit undur dengan menulis pula.

Lihat selengkapnya