Be my Pacer in Marathon

Ockto Baringbing
Chapter #2

Pacer atau Pacar?

Tinggal di kosan itu terasa enak karena tidak ada yang menyuruh bangun pagi seperti di rumah. Tidak ada orang tua yang memarahi dan berteriak pemalas kalau tidur terlalu lama. Dan terutama saat weekend, kita bisa tidur sampai siang dan bangun apabila perut sudah terasa lapar.

“Cahyaaa!” Teriak Afi dan Lala sambil menggedor pintu kamarnya subuh-subuh. “Banguun! Siap-siap kita mau ke CFD nih, mau lari!”

Kedua orang penggemar VFX ini seperti habis kena santet sehingga apa yang ada di pikiran mereka hanyalah sang pujangga, calon suami, oppa, love of my life, pada personil boyband yang mereka sukai. Afi dengan Kim Un dan Lala dengan Kang Sol, itulah nama yang ingin tertulis pada undangan pernikahan yang akan mereka bagikan di masa depan.

Ojog, Operasi Joging. Sebuah kegiatan melatih tubuh dengan berlari sejak dini supaya suatu saat VFX konser lagi di Jakarta, mereka akan bisa joging bersama sang calon suami. Sebuah ambisi yang terbentuk melalui keadaan halusinasi secara maksimal.

“Ayo banguuun!!” Teriak Afi dan Lala sambil terus menggedor-gedor pintu kamar Cahya.

Padahal matahari masih belum menampakkan cahayanya, tapi Cahya sudah harus menampakkan batang hidungnya. Begitu Afi dan Lala berhasil membuat Cahya bangun dan membuka pintu, mereka pun langsung menariknya turun untuk naik taksi online yang sudah menunggu. Lalu mereka berangkat ke jalan jenderal Sudirman, jalanan yang biasanya selalu padat kendaraan ini tidak boleh dilewati oleh kendaran bermotor setiap hari minggu mulai dari jam 6 pagi sampai jam 11.

“Woow, ini kita bisa tiduran bebas di jalanan!” teriak Afi sambil lari-lari di tengah jalan Sudirman.

“Lihat, ada yang main bulutangkis di jalanan,” Kata Lala sambil nunjuk-nunjuk.

“Itu malah ada yang senam rame-rame di tengah jalan,” Kata Afi sambil mencoba mengikuti gerakan senamnya.

“Afii,” Panggil Lala dengan suara kencang supaya tidak tenggelam oleh lagu pengiring orang-orang yang senam di jalanan ini melalui speaker besar. “Kenapa kamu malah ikutan senam?”

“Iseng saja, ya sudah deh kita mulai lari.” Balas Afi. “Tapi ngelihat orang-orang senam sambil ada musiknya, kayaknya kita juga mesti pakai musik deh.”

“Musik?” heran Lala. “Mau sambil dengerin lagu VFX?”

Afi mengangguk.

“Tapi pakai apa?” Tanya Lala.

“Oh iya yah,” Afi sadar kalau menyalakan lagu lewat speaker smartphone tidak akan cukup kencang.

“Mau nyanyi aja ‘gak sambil lari?” Lanjut Lala. “Asyik nih kita bisa bebas ngapain aja di tengah jalan.”

“Wah, iya juga,” sahut Afi.

Cahya yang tadinya mengikuti Afi dan Lala langsung lari pelan menjauhi mereka berdua. Ia tidak ingin mendengar mereka menyanyikan lagu-lagu VFX yang sudah sering didengarnya di kosan. Saat lari di CFD pun mereka tidak bisa lepas dari boyband yang sedang digandrungi gadis muda ini. Pakaian yang dikenakan Afi dan Lala pun adalah kaus hitam dengan logo VFX terpampang besar di belakangnya.

Bosan tahu! Pikir Cahya.

Setelah merasa cukup jauh dari mereka, Cahya pun berusaha menikmati suasana CFD yang telah merenggut waktu tidur di weekendnya ini.

CKREK

Cahya tiba-tiba saja mengeluarkan smartphonenya dan mengambil foto anjing besar dan berbulu lebat di depannya. Bulu anjing itu berkibas-kibas ketika jalan dan hampir menutupi seluruh badan anjing mungil di baliknya. Anjing mungil itu kemudian tampak besar karena Cahya berjalan mendekatkan kamera smartphonenya hingga satu layar penuh oleh mukanya yang mungil. Cahya tidak tahu apa nama jenis anjing mungil itu, karena sebelum sempat bertanya tiba-tiba seekor bebek melewatinya. Mode kamera kemudian berubah jadi video yang merekam kaki bebek yang pendek itu berjalan, berusaha mengikuti jangkauan langkah kaki pemiliknya yang lebih besar.

Suara biola yang kencang oleh para pemusik jalanan seperti mengiringi langkah kaki Cahya memburu hewan-hewan lucu yang ada di sepanjang jalan Sudirman. Tidak disangka kalau Cahya akan menikmati CFD seperti ini, bangun pagi akhirnya memberikan kesenangan tersendiri.

Cahya mengangkat smartphone ke atas dan kali ini bukannya hewan lucu yang muncul tapi Afi dan Lala yang terlihat marah.

“Kamu ini kami cariin kemana-mana kok nggak ada!” Teriak Afi dan Lala.

“Eh.. anu.. aku..” Cahya bingung mau jawab apa.

“Ayo ikutan lari!” Teriak Afi sambil menarik tangan Cahya. “Kita sudah ajak kamu kesini buat lari jangan malah foto-foto gitu dong.”

Cahya senyum-senyum saja menanggapi perkataan Afi sambil mencoba berlari mengikuti mereka berdua. Semoga mereka tidak nyanyi lagi, pikir Cahya.

“Huff Huff...”

1 menit berlalu.

“Huff Hufff Hoohh Hoehhh....”

5 menit berlalu.

Lihat selengkapnya