Be my Pacer in Marathon

Ockto Baringbing
Chapter #21

Pria Beralis Tebal

“Jadi, siapa laki-laki tadi?” Tanya Cahya.

Kiki diam saja, tetap tenang melakukan pendinginan setelah berlari. Kepalanya didorong hingga mendongak ke atas untuk melemaskan leher dan juga mengalihkan pandangan dari Cahya.

“Kalian saling kenal yah?” Tanya Cahya lagi. “Tapi entah kenapa aku rasanya pernah lihat orang itu, lupa-lupa inget sih.”

Kiki menunduk dan meluruskan tangan hingga jarinya menyentuh kaki. Mata melihat ke bawah supaya tidak perlu bertatapan dengan Cahya.

“Kiki..?” Cahya penasaran, tapi dia sadar kalau pacer dan coachnya itu berusaha menghindarinya.

Kiki terus saja diam dan tidak mengacuhkan pertanyaan-pertanyaan Cahya. Ia menyibukkan diri dengan gerakan-gerakan pendinginan yang biasa dilakukan setelah berolahraga. Sampai akhirnya Cahya menyerah dan tidak bertanya lagi.

Everyone, kita kumpul dulu yuk. Foto bareng Team ORA.” Seru Rachel.

Setiap habis olahraga, mereka memang sering melakukan foto bersama, selfie, maupun wefie. Dan foto-foto itu biasanya dijadikan konten postingan akun @team.ora yang dikelola Rachel.

Ada yang langsung berkumpul dan berpose, ada yang masih malas-malasan karena lelah, dan ada yang harus ditarik Tony supaya bisa berkumpul. Kiki biasanya tidak tertarik foto bersama, tapi kini ia langsung mengambil posisi di tengah demi menghindari Cahya.

KLIK!

Foto bersama sudah diambil dan kini saatnya mereka mengganti pakaian yang sudah basah oleh keringat, lalu makan di kantin. Lagi-lagi Kiki langsung bergegas pergi ke ruang ganti untuk menghindari pertanyaan yang membuat canggung dirinya.

Cahya berusaha memanggil Kiki tapi Rachel menepuknya terlebih dahulu.

“Lihat ini, Cahya.” Seru Rachel. “Aku tadi ngambil foto pas kalian berdua lagi lari, bagus yah.”

“Wah, iya bagus.” Balas Cahya. “Mau dong.”

“Oke, nanti aku kirimin.”

Di foto itu Cahya dan Kiki terlihat kompak sekali dengan sinkronisasi 100%. Tangan kanan mereka sama-sama ada di depan, tangan kiri di belakang, posisi kaki juga sama, dan wajah mereka sama-sama sedang menatap tajam ke depan. Seperti dua penari profesional yang sedang melakukan satu gerakan bersamaan, hanya saja ini gerakan berlari.

“Ini keren sekali.” Gumam Cahya.

Kantin penuh seperti biasa, banyak pelari yang datang untuk mengisi perut usai berolahraga. Cahya duduk di samping Kiki seperti biasa.

“Wah, akhirnya kamu makan tongseng kambingnya juga.” Kata Kiki.

“Iya, habis penasaran selama ini cuman dilewatin doang nggak pernah coba.” Balas Cahya.

Ada banyak penjual makanan di kantin ini dengan berbagai menu. Tidak semuanya sudah dicoba, kadang karena sudah menyukai satu menu jadinya beli itu terus hingga tidak sempat mencoba menu yang lain. Tapi kali ini Cahya mengambil tongseng kambing yang selama ini tidak dibelinya karena khawatir dapat membuat badan gemuk.

“Akhirnya makan kamu sudah bertambah banyak. Dulu suka disisain tapi belakangan jadi habis. Dan sekarang berani makan tongseng yang banyak karbohidratnya terus nasinya juga banyak. Hebat.” Seru Kiki.

“Iya sih..” Cahya malu-malu. “Belakangan jadi mulai banyak makan, sering lapar.”

“Tidak apa-apa, wajar saja. Mungkin karena badan mulai sadar kalau butuh energi tambahan yang lebih banyak.”

“Asalkan jangan jadi gemuk sih, apalagi perut buncit.”

“Makanya jangan berhenti larinya, dijamin badan tetap ideal dan tidak ada buncit kayak aku.” Kiki dengan bangganya membusungkan dada dan mengelus perutnya dengan tangan.

“Oh yaa..?” Cahya meledek.

“Puah..” Kiki menghela nafas, dan setelahnya muncul sedikit tumpukan di perutnya.

“Tuh dia muncul, gunungnya langsung meletus habis nafasnya ditahan-tahan. Menggelegar.” Goda Cahya.

“Hahaha.”

Sebetulnya perut Kiki tidak terlalu buncit, hanya saja jadi terasa maju karena habis makan. Lama-lama akan mengecil sendiri, tapi tetap saja hal ini menjadi bahan tawa yang asyik buat mereka berdua. Kiki senang, apalagi sejak itu Cahya jadi tidak pernah bertanya-tanya lagi siapa pria yang telah melecehkan pelari lain karena dianggap lambat.

***

“Cieee..”

“Ci ci ci cieee...”

Afi dan Lala kompak menggoda Cahya di kamarnya. Akun @CahyaART yang biasanya berisi ilustrasi Cahya dengan makhluk cahayanya tiba-tiba tampil berbeda. Ada dua foto yang menjadi postingan terbarunya, foto Cahya dan Kiki sedang berlari bersama dan foto Team ORA berkumpul bersama usai latihan. Dan tentu saja foto pertama yang menjadi perhatian kedua penggemar VFX itu.

Lihat selengkapnya